Google akan menjadikan Chrome sebagai market place



JAKARTA. Rencana Google Inc menggarap pasar e-commerce di Indonesia benar-benar diwujudkan. Kemarin (13/9), raksasa mesin pencari virtual itu kembali mengkampanyekan Chrome, mesin perambah internet yang diluncurkan tiga tahun silam.

Google Chrome sendiri merupakan mesin perambah open source yang ditawarkan secara gratis. Henky Prihatna, Konsultan Google Indonesia, mengatakan, Chrome memungkinkan Google menjangkau pengguna komputer dan handset lebih luas lagi.

"Chrome akan terkoneksi dengan application market, jadi banyak pihak bisa memanfaatkan Chrome sebagai market place," ujar Henky, Selasa. Pada akhirnya, hal ini akan mendongkrak pengguna Google.


Sebelum mengkampanyekan Chrome, Maret lalu Google pun melansir mesin pencari Google Voice Search bahasa Indonesia dan merilis Google Traffic pada bulan April.

Juli silam Eric E Schmidt, Executive Chairman Google pun telah menemui Wakil Presiden Boediono untuk membicarakan rencana investasi di Indonesia dalam bidang platform usaha kecil menengah (UKM). Yopie Hidayat, Juru Bicara Wapres, pernah mengatakan, Google berencana investasi sekitar US$ 100 juta.

Sayang, Henky enggan berkomentar soal proses investasi ini. Yang jelas menurutnya populasi Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa menjadi potensi besar bagi perkembangan pengguna internet. Myriam Boublil, Kepala Komunikasi Google Asia Tenggara pun mengamini hal itu. "Pengguna internet di Asia Tenggara paling pesat di Asia Pasifik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini