NEW YORK. Google telah membeli Motorola Mobility delapan bulan lalu senilai 12,5 miliar dollar AS. Kini Google dikabarkan akan menjualnya ke Huawei. Seperti dikutip dari Wall Street Journal, persetujuan langkah akuisisi Google atas Motorola Mobility menimbulkan banyak spekulasi terkait sistem operasi (operating system atau OS) Android. Muncul spekulasi, Motorola akan jadi "anak emas" Google dalam memproduksi perangkat berbasis Android. Namun, hal ini dibantah keras oleh Google sehingga terbit kabar bahwa Google akan menjual Motorola Mobility tersebut ke Huawei. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa Google benar-benar tidak menganakemaskan Motorola Mobility. Atas kabar ini, Google dan Huawei sama-sama membantah rumor tersebut. Keduanya juga membantah telah melakukan pertemuan khusus terkait aksi korporasi ini. Akan tetapi, analis Bernstein, Pierre Ferragu, menyebutkan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan langkah yang logis bagi Google. "Alasan Google membeli Motorola hanya karena memperkuat paten. Sekarang Google telah memiliki itu. Hal yang logis adalah menjual sisanya," ulas Ferragu. Sekadar catatan, Motorola Mobility memiliki 17.000 paten. Setelah diakuisisi, paten tersebut otomatis menjadi milik Google dan sekaligus melindungi Google sebagai pemimpin pasar OS dengan paten terbanyak dari serangan hukum. Masalahnya, Motorola Mobility memiliki sekitar 20.500 karyawan di 97 negara. Lantas, bagaimana nasib karyawan Motorola Mobility jika benar akan dijual oleh Google? (Didik Purwanto | Reza Wahyudi/Kompas.com)
Google bakal jual Motorola Mobility ke Huawei?
NEW YORK. Google telah membeli Motorola Mobility delapan bulan lalu senilai 12,5 miliar dollar AS. Kini Google dikabarkan akan menjualnya ke Huawei. Seperti dikutip dari Wall Street Journal, persetujuan langkah akuisisi Google atas Motorola Mobility menimbulkan banyak spekulasi terkait sistem operasi (operating system atau OS) Android. Muncul spekulasi, Motorola akan jadi "anak emas" Google dalam memproduksi perangkat berbasis Android. Namun, hal ini dibantah keras oleh Google sehingga terbit kabar bahwa Google akan menjual Motorola Mobility tersebut ke Huawei. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa Google benar-benar tidak menganakemaskan Motorola Mobility. Atas kabar ini, Google dan Huawei sama-sama membantah rumor tersebut. Keduanya juga membantah telah melakukan pertemuan khusus terkait aksi korporasi ini. Akan tetapi, analis Bernstein, Pierre Ferragu, menyebutkan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan langkah yang logis bagi Google. "Alasan Google membeli Motorola hanya karena memperkuat paten. Sekarang Google telah memiliki itu. Hal yang logis adalah menjual sisanya," ulas Ferragu. Sekadar catatan, Motorola Mobility memiliki 17.000 paten. Setelah diakuisisi, paten tersebut otomatis menjadi milik Google dan sekaligus melindungi Google sebagai pemimpin pasar OS dengan paten terbanyak dari serangan hukum. Masalahnya, Motorola Mobility memiliki sekitar 20.500 karyawan di 97 negara. Lantas, bagaimana nasib karyawan Motorola Mobility jika benar akan dijual oleh Google? (Didik Purwanto | Reza Wahyudi/Kompas.com)