JAKARTA. Melihat Yahoo! Inc yang kian mengencangkan cengkeraman bisnis di Indonesia, Google Inc pun tak mau kalah. Perusahaan mesin pencari milik Larry Page dan Sergey Brin ini sudah menyiapkan sederet cara demi mengembangkan bisnis di Indonesia. Derek Callow, Kepala Pemasaran Google Asia Tenggara mengatakan, pengguna internet di Indonesia yang berjumlah 45 juta jiwa menjadi target pasar yang potensial. Belum lagi setengah dari penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel. Pasar pengguna ponsel ini pun berpotensi mengakses mesin pencari dan browser Google. "Peluncuran produk kali ini menunjukkan keseriusan kami menggarap pasar Indonesia," ujar Derek. Dalam kesempatan yang sama, Andrew McGlinchey, Manajer Produk Google Asia Tenggara menambahkan, memang perusahaan memiliki cara yang berbeda dengan kompetitor dalam mengembangkan sayap bisnis di sini. Bila kompetitor memilih jalur akuisisi, Google justru memilih jalur sistem terbuka baik dalam penawaran produk maupun kemitraan. "Piranti kami lebih banyak open source, setiap orang bebas mengakses. Tujuan kami menciptakan lingkungan teknologi informasi yang dapat mendatangkan iklan online," ujar Andrew. Prinsip sistem terbuka ini pula yang berlaku dalam pemasaran Google Android. Andrew bilang, sampai saat ini perusahaan menyerahkan penjualan Android kepada pihak vendor ponsel. Ia pun mengatakan, perusahaan belum berniat mendirikan kantor perwakilan atau mengakuisi perusahaan pengembang lokal dalam waktu dekat. Di sisi lain, Google justru menggunakan strategi muatan lokal dalam mengembangkan pasar. Salah satu contoh pengembangan pasar ialah dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap layar mesin pencari dan pilihan bahasa Indonesia dalam setiap situs yang berbahasa asing. Pengguna juga bisa menggunakan tema lokal sebagai latar belakang layar Google Chrome. Dengan strategi ini, Google berhasil menempati posisi sebagai mesin pencari yang familiar di kalangan pengguna internet. "Walau kami tidak bisa menyebutkan angka pasti, namun kami bisa pastikan pendapatan dari Indonesia dan Asia Tenggara cukup signifikan terhadap pendapatan Google Inc," tutur Derek. Lebih dari 15% dari 100 pengguna internet, pasti menggunakan Google. Sementara sejak diluncurkan akhir tahun 2008, Google Chrome telah digunakan oleh 70 juta orang di seluruh dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Google : Indonesia Pasar Prospektif
JAKARTA. Melihat Yahoo! Inc yang kian mengencangkan cengkeraman bisnis di Indonesia, Google Inc pun tak mau kalah. Perusahaan mesin pencari milik Larry Page dan Sergey Brin ini sudah menyiapkan sederet cara demi mengembangkan bisnis di Indonesia. Derek Callow, Kepala Pemasaran Google Asia Tenggara mengatakan, pengguna internet di Indonesia yang berjumlah 45 juta jiwa menjadi target pasar yang potensial. Belum lagi setengah dari penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel. Pasar pengguna ponsel ini pun berpotensi mengakses mesin pencari dan browser Google. "Peluncuran produk kali ini menunjukkan keseriusan kami menggarap pasar Indonesia," ujar Derek. Dalam kesempatan yang sama, Andrew McGlinchey, Manajer Produk Google Asia Tenggara menambahkan, memang perusahaan memiliki cara yang berbeda dengan kompetitor dalam mengembangkan sayap bisnis di sini. Bila kompetitor memilih jalur akuisisi, Google justru memilih jalur sistem terbuka baik dalam penawaran produk maupun kemitraan. "Piranti kami lebih banyak open source, setiap orang bebas mengakses. Tujuan kami menciptakan lingkungan teknologi informasi yang dapat mendatangkan iklan online," ujar Andrew. Prinsip sistem terbuka ini pula yang berlaku dalam pemasaran Google Android. Andrew bilang, sampai saat ini perusahaan menyerahkan penjualan Android kepada pihak vendor ponsel. Ia pun mengatakan, perusahaan belum berniat mendirikan kantor perwakilan atau mengakuisi perusahaan pengembang lokal dalam waktu dekat. Di sisi lain, Google justru menggunakan strategi muatan lokal dalam mengembangkan pasar. Salah satu contoh pengembangan pasar ialah dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap layar mesin pencari dan pilihan bahasa Indonesia dalam setiap situs yang berbahasa asing. Pengguna juga bisa menggunakan tema lokal sebagai latar belakang layar Google Chrome. Dengan strategi ini, Google berhasil menempati posisi sebagai mesin pencari yang familiar di kalangan pengguna internet. "Walau kami tidak bisa menyebutkan angka pasti, namun kami bisa pastikan pendapatan dari Indonesia dan Asia Tenggara cukup signifikan terhadap pendapatan Google Inc," tutur Derek. Lebih dari 15% dari 100 pengguna internet, pasti menggunakan Google. Sementara sejak diluncurkan akhir tahun 2008, Google Chrome telah digunakan oleh 70 juta orang di seluruh dunia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News