NEW YORK. Kabar mengejutkan datang dari markas Google. Rabu (29/1), perusahaan raksasa mesin pencarian asal Amerika Serikat (AS) itu, mengumumkan telah menjual Motorola Mobility kepada Lenovo. Untuk mengakuisisi Motorola, Lenovo mengucurkan dana US$ 2,91 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Ini adalah transaksi bisnis besar kedua raksasa teknologi asal China itu di AS dalam sepekan. Pekan lalu, Lenovo mengungkapkan rencananya untuk membeli divisi bisnis server IBM senilai US$ 2,3 miliar. Langkah ini dilakukan Lenovo untuk mendapatkan pijakan di pasar komputasi global.
Penjualan Motorola kepada Lenovo, juga terjadi hanya berselang dua tahun setelah Google sukses mengakuisisi Motorola Mobility seharga US$ 12,5 miliar pada Agustus 2012. Belum jelas, apa alasan Google menjual Motorola. Namun, Chief Executive Google Larry Page menegaskan, perusahaannya telah mengambil langkah tepat melepas Motorola ke Lenovo. "Lenovo memiliki keahlian dan track record untuk membuat Motorola Mobility menjadi pemain utama dalam bisnis smartphone berbasis Android ,” ungkap Larry Page. Kini, Google dan Lenovo masih menunggu persetujuan regulator pasar modal AS untuk kesepakatan akuisisi tersebut. Setelah disetujui regulator, Lenovo akan membayar Motorola US$ 660 juta dalam bentuk tunai dan US$ 750 juta di saham. Sisanya US$ 1,5 miliar akan dibayar dalam tiga tahun paska kesepakatan. Dengan pembelian ini, nantinya Lenovo berhak memiliki beberapa paten dan lisensi yang dimiliki oleh Motorola, termasuk Moto G dan Moto X--smartphone yang baru diluncurkan tersebut. Manajemen Lenovo berharap, kesepakatan akuisisi Motorola itu akan membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis smartphone , khususnya di pasar Eropa .