NEW YORK. Google Inc. nekat berekspansi ke bisnis non-inti, yaitu sektor energi. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini menginvestasikan duit lebih dari US$ 1,8 miliar untuk proyek-proyek energi baru dan terbarukan, seperti "peternakan" angin dan tenaga surya di tiga benua. Salah satu proyek energi baru dan terbarukan itu adalah pembangkit listrik tenaga surya SolarCity di San Francisco, AS. Google bakal membenamkan dana senilai US$ 300 juta untuk memasang panel surya di 25.000 unit rumah. SolarCity tidak akan mengutip biaya untuk memasang instalasi tenaga surya di atap rumah-rumah penduduk. Penduduk hanya membayar ongkos bulanan pemakaian tenaga surya tersebut. "Kami senang mendukung misi SolarCity untuk menolong rumahtangga di AS menurunkan emisi karbon dan biaya energi," ujar Siddharth Mundra, Renewable Energy Principal Google, mengutip The Washington Post.
Google masuk ke bisnis energi terbarukan
NEW YORK. Google Inc. nekat berekspansi ke bisnis non-inti, yaitu sektor energi. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini menginvestasikan duit lebih dari US$ 1,8 miliar untuk proyek-proyek energi baru dan terbarukan, seperti "peternakan" angin dan tenaga surya di tiga benua. Salah satu proyek energi baru dan terbarukan itu adalah pembangkit listrik tenaga surya SolarCity di San Francisco, AS. Google bakal membenamkan dana senilai US$ 300 juta untuk memasang panel surya di 25.000 unit rumah. SolarCity tidak akan mengutip biaya untuk memasang instalasi tenaga surya di atap rumah-rumah penduduk. Penduduk hanya membayar ongkos bulanan pemakaian tenaga surya tersebut. "Kami senang mendukung misi SolarCity untuk menolong rumahtangga di AS menurunkan emisi karbon dan biaya energi," ujar Siddharth Mundra, Renewable Energy Principal Google, mengutip The Washington Post.