Google Melacak Kehadiran Hacker Rusia di Jaringan Digital NATO



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kelompok Analis Ancaman Google pada hari Rabu (30/3) melaporkan adanya aktivitas hacker Rusia pada jaringan digital NATO. Tidak hanya itu, hacker juga beraksi di sistem militer negara-negara Eropa Timur.

Dilansir dari Reuters, Google mengidentifikasi kelompok bernama Coldriver, atau Callisto, yang berbasis di Rusia sebagai dalang dari aksi peretasan. 

Meskipun demikian, Google masih belum menjelaskan secara rinci militer mana yang menjadi sasaran dalam aksi yang disebutnya sebagai "kampanye phishing kredensial" tersebut.


Baca Juga: Perkuat NATO, AS Kirim 6 Pesawat Pengacau Radar ke Jerman

"Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun non-Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui," kata Google dalam laporannya.

Lebih lanjut, Google juga menyebut Callisto telah menargetkan Pusat Keunggulan NATO. 

Dalam sebuah pernyataan, pusat tersebut tidak secara langsung merespons laporan Google. Namun, mereka mengaku selalu melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari.

Baca Juga: Zelensky: Perundingan Menunjukkan Sinyal Positif, Tapi Belum Bisa Menahan Rusia

Sejak melakukan invasi ke Ukraina akhir bulan lalu, Rusia telah terus-menerus membantah tuduhan melakukan serangan siber terhadap negara-negara Barat.

Kelompok Callisto yang dilacak Google kali ini memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam melakukan aksi peretasan ke jaringan pertahanan negara.

Pada tahun 2019, perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman yang tidak dikenal dan tertarik pada pengumpulan intelijen terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan di Eropa.