Google PHK Lebih dari 1.000 Karyawannya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gelombang baru pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan teknologi kini menyeret Google. Raksasa teknologi kembali memberhentikan lebih dari 1.000 pegawainya pada pekan ini.

Gelombang PHK baru yang dilakukan Google ini dilakukan pada sejumlah divisi, mulai dari asisten digital, serta tim perangkat dan layanan yang mengelola perangkat keras Pixel, Next, dan Fitbit.

Google mengungkapkan, pemangkasan karyawan itu merupakan bagian dari perubahan organisasi. Per September 2023, perusahaan teknologi ini tercatat memiliki 182.000 karyawan. 


Kabar PHK datang di tengah tekanan yang dialami bisnis pencarian internet Google dengan kehadiran layanan ChatGPT yang didukung oleh Microsoft. 

Melansir laporan Bloomberg, Jumat (12/1), juru bicara Google mengatakan, sepanjang 2023, sejumlah tim perusahaan itu telah melakukan perubahan untuk lebih efisien dan dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya dengan prioritas produk terbesar mereka. “Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi seperti ini, yang mencakup beberapa penghapusan peran secara global.” kata juru bicara tersebut. 

Baca Juga: Gelombang Baru PHK Global Mulai Bergerak

Pengungkapan yang diajukan Google ke negara bagian California menunjukkan ada sebanyak 630 pekerja di negara itu yang dipecat selama pekan ini, termasuk empat diantaranya wakil presiden dan 25 direktur. 

Sementara itu,  Serikat Pekerja Alphabet, yang mewakili karyawan Google, mengungkapkan total karyawan yang dipecat dalam sepekan terakhir sudah lebih dari 1.000 orang. 

Salah satu pendiri Fitbit, James Park dan Eric Friedman, juga meninggalkan Google sebagai bagian dari reorganisasi.  Google mengakuisisi perusahaan jam tangan pintar itu pada tahun 2019 seharga US$ 2,1 miliar.

Sepanjang tahun 2023, Google tercatat telah melakukan PHK besar-besaran. PHK dilakukan secara bergilir di berbagai tim. Perusahaan ini memberhentikan 12.000 karyawan pada Januari atau setara 6% dari total karyawannya. Kemudian pada Juni dilakukan pemangkasan karyawan Waze, pengurangan  tim perekrutan pada September, dan memangkas tim divisi pemberitaan di Oktober.

Editor: Dina Hutauruk