Google Play Store menjadi sarang malware di HP Android?



KONTAN.CO.ID - Duh, Google Play Store disebut-sebut menjadi sarang aplikasi malware di HP Android. Studi terbaru mengungkapkan, Google Play Store menjadi distritbutor malware di HP Android.

HP yang dulunya digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, kini sudah berkembang dan multifungsi. Dengan spesifikasi yang ditawarkan serta dukungan software yang canggih, HP berubah menjadi perangkat pintar.

HP kini bisa membantu beberapa pekerjaan hingga menjadi sebuah media untuk mencari hiburan, seperti menonton film hingga bermain game.


Banyak aplikasi yang bisa Anda download lewat Play Store. Jumlahnya bahkan sudah sangat banyak.

Baca Juga: Berikut 7 aplikasi di HP Android yang disebut-sebut menipu penggunanya

Tapi, hasil studi terbaru menunjukkan, Play Store yang menjadi tempat Anda untuk mencari aplikasi ternyata menjadi sarang malware.

Malware merupakan singkatan dari malicious software. Artinya, software atau perangkat lunak yang memiliki niat jahat.

Tujuan malware beraneka ragam, bisa berbahaya hingga merusak perangkat. Pada akhirnya, malware bakal merugikan si pengguna.

Meski pada awalnya malware menyerang laptop atau komputer, seiring dengan berkembangnya teknologi, smartphone juga menjadi incaran mereka.

Mengutip dari IndianExpress.com, studi NortonLifeLock dan IMDEA Software Institute di Madrid, Spanyol, melaporkan 67,2% malware berasal dari Google Play Store.

Baca Juga: Layanan penyimpanan gratis Google Photos segera dibatasi 15GB mulai tahun 2021

NortonLifeLock dan IMDEA Software Institute Studi melakukan studi terhadap 12 juta perangkat Android dengan data dari 7,9 juta selama periode empat bulan.

Studi tersebut membandingkan unduhan aplikasi dari Play Store, alternatif lainnya, web browser, aplikasi komersil PPI (pay-per-install), pesan instan, dan tujuh sumber lainnya.

Dalam studi itu mereka menemukan aplikasi yang diunduh dari toko pihak ketiga hanya menyumbangkan 10,4% malware. Sementara di Google Play Store mencatatkan 67,5% malware yang telah di instal di HP Android.

Selain itu, para peneliti menyatakan, antara 10% hingga 24% pengguna HP Android menemukan setidaknya ada satu aplikasi yang tidak diinginkan ada di ponsel mereka.

Baca Juga: Begini cara klaim Roblox promo code terbaru minggu ini November 2020

Meskipun, tidak menutup kemungkinan toko aplikasi selain Google Play Store juga terdapat malware. Pengguna HP Android cenderung menggunakan Play Store untuk mencari aplikasi yang mereka inginkan. 

Oleh karena itu, volume download di Play Store cenderung lebih tinggi dibanding sumber lain. Inilah yang membuat Play Store menjadi distributor dan sarang malware di HP Android.

Google jelas telah melakukan berbagai macam cara untuk meminimalisir malware di Play Store. Namun, para developer "nakal" juga tak kalah cerdik menaruh aplikasi jahat mereka di Play Store.

Langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari ancaman tersebut adalah instal aplikasi Android seperlunya saja. Dan yang perlu Anda perhatikan, baca deskripsi aplikasi terlebih dahulu sebelum instal dari Play Store.

Selanjutnya: Berikut 7 aplikasi di HP Android yang disebut-sebut menipu penggunanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News