Google Setuju Benamkan Investasi Hingga US$ 2 Miliar pada Anthropic



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Google menyetujui investasi senilai hingga US$ 2 miliar terhadap Anthropic, sebuah perusahaan kecerdasan buatan.

Dilansir dari Reuters, perusahaan milik Alphabet ini telah menginvestasikan US$ 500 juta pada tahap awal dan setuju menambahkan investasi lagi sebesar US$ 1,5 miliar.

Langkah ini diambil Google sebagai upaya untuk bersaing dengan Microsoft, pendukung utama pencipta ChatGPT, OpenAI, karena perusahaan-perusahaan teknologi besar saat ini tengah berlomba untuk menanamkan AI ke dalam aplikasi mereka.


Salah satunya Amazon.com yang mengatakan pada bulan lalu bahwa mereka akan menginvestasikan sampai US$ 4 miliar di Anthropic untuk bersaing dengan cloud yang terus bertambah dalam hal AI.

Baca Juga: Saingi Starlink, Dua Satelit Amazon Lepas Landas ke Orbit Bangun Konstelasi Internet

Dalam laporan triwulan Amazon kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, peritel online tersebut merinci bahwa mereka telah berinvestasi dalam surat utang senilai US$ 1,25 miliar dari Anthropic yang dapat dikonversi menjadi ekuitas.

Sementara itu, kemampuan Amazon untuk menginvestasikan hingga US$ 2,75 miliar pada surat utang kedua akan berakhir pada kuartal I di tahun 2024 mendatang.

Terkait hal ini, Google enggan memberikan komentarnya dan Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Sebab Wall Street Journal sebelumnya yang telah melaporkan berita tentang kesepakatan terbaru Google dan Anthropic.

Baca Juga: Amazon Kucurkan Investasi US$ 4 miliar di Startup Anthropic

Meningkatnya jumlah investasi menunjukkan manuver yang sedang berlangsung oleh perusahaan-perusahaan cloud untuk mengamankan hubungan dengan perusahaan rintisan AI yang membentuk kembali industri mereka.

Sebagai informasi, Anthropic merupakan perusahaan yang didirikan oleh mantan eksekutif OpenAI dan kakak – beradik Dario dan Daniela Amodei.

Mereka telah menunjukkan upaya untuk mendapatkan sumber daya dan penyokong dana yang dibutuhkan untuk bersaing dengan OpenAI dan menjadi pemimpin di sektor teknologi.

Editor: Noverius Laoli