LONDON. Perusahaan internet Google Inc tetap mengimplementasikan kebijakan privasi per 1 Maret ini meski ada peringatan dari Uni Eropa, bahwa perusahaan ini melanggar hukum Eropa.Google mengubah kebijakan privasi per 1 Maret ini, memungkinkan data yang dikumpulkan satu layanan Google bisa dibagi dengan platform lain, termasuk YouTube, Gmail, dan Blogger. Google menyatukan 60 pedoman situs individual menjadi kebijakan tunggal bagi seluruh layanannya.Regulator data Prancis mengungkapkan keraguan soal legalitas kebijakan privasi ini dan meluncurkan investigasi di seluruh Eropa. Lembaga pengawas privasi Prancis, CNIL awal pekan ini mengirim surat ke Google, mendesak penundaan peluncuran kebijakan privasi. "Otoritas data CNIL dan Uni Eropa sangat mengkhawatirkan kombinasi data pribadi di seluruh layanan," kata regulator seperti dikutip BBC.Regulator menambahkan, ada keraguan kuat soal masalah hukum dan keadilan dalam proses ini, serta kepatuhan terhadap aturan perlindungan data Eropa. CNIL mengatakan bakal mengirim pertanyaan soal perubahan ke Google pada pertengahan Maret.Penasihat privasi global Google Peter Fleischer mengatakan, akan senang menjawab semua pertanyaan CNIL. "Seperti kami ungkapkan beberapa kali di pekan-pekan terakhir ini, kebijakan privasi kami akan berubah pada 1 Maret. Komitmen kami pada prinsip privasi kami masih kuat," kata Fleischer dalam posting blog.Google menolak permintaan regulator untuk menahan perubahan kebijakan privasi. User akan langsung masuk ke kebijakan privasi tunggal baru setelah tengah malam tanggal 1 Maret.Big Brother Watch, grup riset data dan informasi privasi di Inggris mengatakan, belum banyak orang yang mengetahui betul kebijakan privasi baru Google. Polling 2.000 orang menunjukkan 47% pengguna Google di Inggris belum mengetahui perubahan kebijakan baru Google.Hanya 12% responden pengguna Google di Inggris yang membaca kesepakatan baru. "Bila para pengguna tidak mengerti apa yang terjadi pada informasi personal mereka, bagaimana mereka membuat pilihan informasi tentang penggunaan layanan?" kata Nick Pickles, Direktur Big Brother Watch. Pickles mengatakan, Google seharusnya tidak buru-buru sebelum pengguna mengerti arti perubahan kebijakan privasi ini.
Google terapkan kebijakan privasi hari ini
LONDON. Perusahaan internet Google Inc tetap mengimplementasikan kebijakan privasi per 1 Maret ini meski ada peringatan dari Uni Eropa, bahwa perusahaan ini melanggar hukum Eropa.Google mengubah kebijakan privasi per 1 Maret ini, memungkinkan data yang dikumpulkan satu layanan Google bisa dibagi dengan platform lain, termasuk YouTube, Gmail, dan Blogger. Google menyatukan 60 pedoman situs individual menjadi kebijakan tunggal bagi seluruh layanannya.Regulator data Prancis mengungkapkan keraguan soal legalitas kebijakan privasi ini dan meluncurkan investigasi di seluruh Eropa. Lembaga pengawas privasi Prancis, CNIL awal pekan ini mengirim surat ke Google, mendesak penundaan peluncuran kebijakan privasi. "Otoritas data CNIL dan Uni Eropa sangat mengkhawatirkan kombinasi data pribadi di seluruh layanan," kata regulator seperti dikutip BBC.Regulator menambahkan, ada keraguan kuat soal masalah hukum dan keadilan dalam proses ini, serta kepatuhan terhadap aturan perlindungan data Eropa. CNIL mengatakan bakal mengirim pertanyaan soal perubahan ke Google pada pertengahan Maret.Penasihat privasi global Google Peter Fleischer mengatakan, akan senang menjawab semua pertanyaan CNIL. "Seperti kami ungkapkan beberapa kali di pekan-pekan terakhir ini, kebijakan privasi kami akan berubah pada 1 Maret. Komitmen kami pada prinsip privasi kami masih kuat," kata Fleischer dalam posting blog.Google menolak permintaan regulator untuk menahan perubahan kebijakan privasi. User akan langsung masuk ke kebijakan privasi tunggal baru setelah tengah malam tanggal 1 Maret.Big Brother Watch, grup riset data dan informasi privasi di Inggris mengatakan, belum banyak orang yang mengetahui betul kebijakan privasi baru Google. Polling 2.000 orang menunjukkan 47% pengguna Google di Inggris belum mengetahui perubahan kebijakan baru Google.Hanya 12% responden pengguna Google di Inggris yang membaca kesepakatan baru. "Bila para pengguna tidak mengerti apa yang terjadi pada informasi personal mereka, bagaimana mereka membuat pilihan informasi tentang penggunaan layanan?" kata Nick Pickles, Direktur Big Brother Watch. Pickles mengatakan, Google seharusnya tidak buru-buru sebelum pengguna mengerti arti perubahan kebijakan privasi ini.