Gopay Tabungan, Upaya Bank Jago Manfaatkan Ekosistem GOTO Jadi Sumber Dana Murah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuiditas ketat  kini tengah membayangi industri perbankan. Sebagai salah satu bank yang mengalami kondisi itu, PT Bank Jago Tbk (ARTO) menawarkan produk baru yang bekerjasama dengan Gopay bernama Gopay Tabungan.

Jika dilihat dari rasio Loan Deposit to Ratio (LDR), Bank Jago memiliki rasio yang cukup tinggi yaitu 110,61% pada separuh pertama 2023. Namun, itu turun dari periode sama tahun lalu yang berada di level 118,8%.

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyadari bahwa adanya Gopay Tabungan ini bisa membantu Bank Jago memiliki likuiditas yang longgar kembali. "Ke depan, secara LDR pasti pelan-pelan nanti akan turun lagi," ujarnya.


Baca Juga: GOTO Ambles, Begini Efek ke Saham-Saham yang Punya Kaitan dengan Gojek Tokopedia

Meski demikian, Arief sejatinya tak terlalu mengkhawatirkan rasio LDR yang dimiliki saat ini. Ia bilang itu terbantu dengan modal yang dimiliki Bank Jago saat ini. Arief menyebut saat ini Bank Jago memiliki modal sekitar Rp 8,5 triliun. Di mana, modal minimum bank umum saat ini Rp 3 triliun.

"Jadi saat ini ada cadangan likuiditas yang belum disalurkan untuk pinjaman," ujarnya.

Lebih lanjut, Arief memproyeksikan produk baru ini bisa menambah dana murah yang berasal dari ekosistem Goto. Saat ini, ekosistem tersebut telah berkontribusi 35% terhadap nasabah Bank Jago.

Baca Juga: Saham Ambles, Begini Emiten yang Punya Kaitan dengan GOTO

Memang, sejak awal pertama berdiri, Bank Jago memang mengandalkan ekosistem dari Goto. Meskipun, pertumbuhan nasabah juga ada yang terjadi secara organik.

"Sampai akhir tahun mungkin kita bisa menumbuhkan dana pihak ketiga sekitar 20% dan kontribusi dana murah masih sekitar 70%," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli