GOTO Berhasil Cetak Pertumbuhan Kinerja, Begini Catatan Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan pertumbuhan top line di semester I-2024. Hal ini juga diimbangi dengan efisiensi jumlah beban dan biaya. 

Melansir laporan keuangan per Juni 2024, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 7,73 triliun. Ini tumbuh 12,40% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 6,88 triliun. 

Tak hanya itu, emiten teknologi ini juga telah menerima e-commerce service fee alias pendapatan jasa e-commerce dari TikTok dan Tokopedia senilai Rp 267 miliar secara kumulatif hingga akhir Juni 2024. 


Senior Analyst MNC Sekuritas Rudy Setiawan menyampaikan peningkatan pendapatan menunjukkan progress GOTO dalam meningkatkan monetisasi. 

Baca Juga: Begini Capaian Kinerja GOTO hingga Semester I-2024

"Segmen fintech yang selama ini ditunggu-tunggu menjadi penggerak kinerja sudah masuk fase lepas landas," jelasnya, Rabu (31/7). 

Equity Research Analyst Abdul Azis menambahkan jika segmen finansial teknologi GOTO terus mempertahankan pertumbuhan kualitas aset yang terjaga, maka GoPay akan memiliki peran penting. 

"Peluncuran aplikasi GoPay secara terpisah yang direspons positif oleh pengguna ditambah dengan produk lending yang disalurkan akan membantu meningkatkan take rate di segmen ini," katanya. 

Adapun bisnis on-demand services masih menjadi penggerak pertumbuhan GOTO dengan mencatatkan adjusted EBITDA positif selama 3 kuartal beruntun. Saat ini Gojek mencatatkan Rp 90 miliar EBITDA yang disesuaikan. 

Azis bilang lewat produk yang menjangkau mass market, GOTO berhasil menciptakan cara murah untuk akuisisi pelanggan baru yang sensitif terhadap harga, tanpa bakar uang untuk promo besar-besaran. 

"Ke depannya, GoTo bisa menawarkan pelanggan baru ini untuk layanan lain, seperti produk pinjaman GoTo Finansial," kata Asiz. 

Baca Juga: Rugi Bersih GOTO Menyusut Menjadi Rp 2,69 Triliun

Asal tahu saja, GOTO mencatatkan pertumbuhan GTV inti sebesar 54% secara tahunan menjadi Rp 63,2 triliun di semester I-2024. GTV inti bisa menjadi refleksi potensi pendapatan GOTO yang dapat dimonetisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati