KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GoTo Financial optimistis mencatatkan pertumbuhan signifikan pada bisnis pembiayaan digitalnya sepanjang 2025. Perusahaan menargetkan portofolio pinjaman dapat menembus lebih dari Rp 8 triliun pada akhir tahun, atau setara sekitar US$ 495 juta.

Audrey P. Petriny, Head of Corporate Affairs GoTo Financial mengatakan, proyeksi tersebut didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada tahun sebelumnya serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap penyaluran pinjaman. 

“Kami memanfaatkan data yang ada dalam ekosistem GoTo untuk menganalisis profil pengguna sehingga risiko dapat kami kelola dengan baik,” ujar Audrey kepada Kontan, Jumat (18/4).

BWS Gelar Edukasi Keuangan Bagi Pelajar Madiun, Dorong Literasi Sejak Dini

Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Konsumen GoTo Financial Capai Rp 4,3 T hingga Kuartal III-2024

Dalam laporan keuangan GoTo kuartal IV 2024, nilai penyaluran pinjaman konsumen melalui GoTo Financial tercatat tumbuh 172% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,2 triliun. Peningkatan tersebut juga disertai dengan tingkat delinquency yang stabil, mencerminkan kualitas aset yang terjaga.

Salah satu keunggulan utama GoTo Financial terletak pada biaya akuisisi pengguna baru yang rendah. Audrey menjelaskan bahwa pengguna layanan pinjaman umumnya berasal dari dalam ekosistem GoTo, sehingga perusahaan dapat menekan biaya pemasaran secara signifikan. 

“Para pengguna ini sudah menjadi bagian dari ekosistem GoTo, jadi akuisisinya lebih efisien,” ujarnya.

Faktor pendukung lainnya adalah kemitraan erat dengan Bank Jago. GoTo Financial telah melakukan integrasi produk secara menyeluruh, termasuk dalam sistem penyaluran pinjaman. Sepanjang 2024, lebih dari 70% total pinjaman disalurkan melalui Bank Jago. 

“Portofolio pinjaman kami tumbuh hampir tiga kali lipat tahun lalu, dan kemitraan dengan Bank Jago menjadi bagian penting dari pertumbuhan ini,” ujar Audrey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News