KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawan pada Maret 2023. Padahal, pada 18 November 2022, GOTO telah merumahkan 1.300 karyawan. Pemangkasan kali ini merupakan bagian dari strategi GOTO untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan dan untuk dapat terus memberikan dampak positif. Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, PHK merupakan cara yang mudah dan jelas untuk menurunkan biaya, tetapi belum tentu cara yang paling ampuh.
"Selama
cash flow dan
bottom line masih belum sesuai dengan yang diharapkan manajemen dan para pemegang saham, tentunya PHK masih mungkin akan dilakukan lagi," papar dia saat dihubungi Kontan, Jumat (10/3).
Baca Juga: Efisiensi, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) PHK 600 Karyawan Hingga Perkuat Operasional Memang PHK ini menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, merugikan karyawan yang terkena imbas. Di lain sisi, pemangkasan ini dapat menjadi katalis bagi GOTO untuk mengejar profitabilitas. Budi menilai ada cara lain yang bisa dilakukan oleh GOTO. Salah satunya dengan naiknya tarif sambil mempertimbangkan potensi pasar yang ada. "Cara lain adalah dengan menaikkan tarif, tetapi ini harus mempertimbangkan kompetisi di pasar dan reaksi para konsumen," imbuh dia. Edhi Pranasidhi, Founder Indonesia Superstock Community, menekankan sebuah dalam PHK yang paling penting adalah seberapa efisien terhadap beban perusahaan, bukan jumlahnya.
"Kemudian dilihat apakah karyawan eksisting bisa berproduksi lebih baik daripada yang dirumahkan. Saya yakin itu, hanya
matters of time, nanti mereka
hire lagi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar