KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia, GoTo diisukan akan menjual saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun 2021 ini. Namun, analis memberi rekomendasi agar investor jeli terhadap IPO saham GoTo. Menurut informasi yang diterima Kontan.co.id, GoTo akan IPO saham di kuartal IV 2021. Adapun nilai emisi IPO saham GoTo mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,38 triliun. Dikabarkan, GoTo akan melakukan IPO saham tanpa menggunakan skema lock up. Asal tahu saja, aturan lock up bagi pemegang saham lama diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
Tanpa lock up saham, pemegang saham bisa menjual saham GoTo kapan saja, selepas listing atau IPO. Inilah yang harus menjadi perhatian investor jika ingin membeli saham GoTo saat IPO nanti. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sangat memungkinkan bagi investor lama melakukan exit karena tidak adanya skema lock up saham pada IPO saham GoTo. Baca Juga: GoTo dikabarkan gelar IPO tanpa skema lock up, ini kata analis Adapun pada perdagangan perdananya atau listing, kemungkinan besar harga saham GoTo akan menurun. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Bukalapak yang menggunakan skema lock up saja mengalami penurunan, apalagi yang tidak menerapkannya. "Tinggal siapa yang lebih kuat, pemilik lama yang exit, atau pembeli baru setelah listing," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/8). William akan mempertimbangkan respon pelaku pasar saat GoTo IPO saham nanti. Akan tetapi kalau berkaca dari kondisi saat ini, saham-saham teknologi sedang dipandang jelek. Oleh karena itu, William menyarankan investor untuk tetap memperhatikan sektor teknologi menjelang IPO saham GoTo nantinya. Ini akan membantu investor mencermati minat pelaku pasar terhadap saham-saham teknologi. Tidak menutup kemungkinan, IPO saham GoTo bisa membangun optimisme pasar sehingga berpeluang terjadi rebound. Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas sebelumnya sempat mengungkapkan, akan berat bagi saham GoTo melesat tanpa menggunakan skema lock up.