JAKARTA. Koreksi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tahun ini turut menekan kinerja PT Gozco Plantations Tbk. Produsen CPO ini memangkas target penjualan CPO dan palm kernel oil (PKO) selama 2012 menjadi Rp 410 miliar. Jumlah itu menyusut 18% dari target awal Rp 500 miliar. Direktur Gozco, Kreisna Dewantara Gozali, menyatakan, alasan manajemen merevisi target pendapatan penjualan CPO dan PKO tak lain karena tren harga CPO yang terus menurun. Gozco saat ini menjual CPO dengan harga Rp 5.500 per kilogram (kg). Harga tersebut merosot 31,25% dibandingkan harga CPO pada April tahun ini yang berkisar Rp 8.000 per kg. Bahkan, dua minggu lalu harga CPO milik Gozco sempat menyentuh level terendah yaitu Rp 5.200 per kg.
Penurunan harga CPO tentu menggerus pendapatan perusahaan. Sebagai catatan, harga pokok produksi (HPP) CPO di Gozco senilai Rp 3.600 per kg. Dengan angka itu, perusahaan ini masih memiliki margin keuntungan dari penjualan CPO. Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia untuk pengiriman Desember 2012 berada di level US$ 691,16 per ton. Jumlah ini menyusut 30,7% dibandingkan harga pertengahan tahun ini yang sempat menyentuh US$ 997,43 per ton. Hubungan Investor Gozco, Ferryan Sukri, menambahkan, tren penurunan harga CPO ini tidak dapat dihindari. "Kami tidak bisa mengatur, tangki penyimpanan yang dimiliki juga terbatas," kata Ferryan, Kamis (6/12). Kapasitas tangki penyimpanan CPO milik Gozco sebesar 7.500 ton. Waktu penyimpanan CPO biasanya selama 1,5 bulan. Penurunan harga CPO diyakini karena pasokan dan permintaan terhadap komoditas itu tak berimbang. Ferryan mengungkapkan, sejak September hingga Desember tahun ini merupakan peak season produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO.