KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kelapa sawit PT Gozco Plantations Tbk (
GZCO) telah berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 555 miliar di tahun 2022. Namun, angka penjualan bersih tersebut mengalami penurunan sebesar 22% dari tahun sebelumnya. GZCO pun meraih laba tahun berjalan sebesar Rp 76 miliar. Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp 2,45 miliar dengan total liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 2,45 miliar (YoY).
Baca Juga: Sejumlah Emiten CPO Siapkan Strategi Menghadapi El Nino Selama tahun 2022, realisasi produksi TBS Inti sebanyak 176.779 ton atau 94% dari proyeksi di tahun sebelumnya. Kemudian, produksi CPO mencapai 48.841 ton atau 86% dari target. Direktur Perkebunan & Teknik, Andrew Michael mengatakan per Desember 2022, Perseroan mempunyai lokasi area tanam di Sumatera Selatan seluas 11.926 Ha dan Kalimantan Tengah seluas 991 Ha. Sejalan dengan itu, Perseroan juga membagikan target produksi di tahun 2023. Perinciannya, produksi TBS inti sebanyak 180.000 ton, TBS Plasma & pihak ke-3 sebanyak 40.000 ton. Sementara itu, untuk proyeksi produksi CPO sebesar 50.000 ton, Palm kernel sebesar 8.000 ton. Sebagai tambahan informasi, harga jual CPO terakhir GZCO adalah Rp 10.700. “Pihak perseroan cukup optimis dengan target-target pada tahun ini, bisa dilihat dari realisasi di Q1 2023,” jelasnya, kepada Kontan, Selasa (06/06).
Per kuartal I-2023, produksi TBS Inti sudah mencapai 35.333 ton atau 19% dari proyeksi. Produksi CPO sebesar 8.936 ton, dan produksi palm kernel sebesar 1.760 ton. Tak hanya itu, PT Gozco juga membagikan rencana belanja modal (capex) sebesar Rp 95 miliar di tahun 2023. Namun, capex tahun 2022 sebesar Rp 75 miliar baru terserah 42%. Sampai akhir kuartal I-2023 capex sudah terserap15%. Rencananya capex tersebut digunakan untuk rencana penanaman baru,
re-planting, dan perawatan tanaman, serta investasi fixed assset. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .