GP Farmasi: Pertumbuhan industri farmasi tahun ini naik 4%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia menyebut peluang industri farmasi untuk bertumbuh pada tahun ini masih terbuka.

Paling tidak, asosiasi yang membawahi lebih dari 180 perusahaan farmasi tersebut menyampaikan sektor farmasi hanya bisa mempertahankan level pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu.

F. Tirto Koesnadi, Ketua Umum GP Farmasi Indonesia menyebutkan pada tahun lalu pertumbuhan sektor farmasi mencapai 4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Perusahaan farmasi berlomba kembangkan dan produksi obat corona

Tahun ini, pertumbuhan sektor farmasi diperkirakan akan berada di level yang sama. Pasalnya, pandemi Covid-19 tidak serta merta membuat sektor farmasi langsung terkerek naik signifikan.

Saat ini industri farmasi berfokus untuk mencari obat atau vitamin yang memiliki korelasi dengan pengobatan Covid-19.

Padahal pandemi tersebut baru terjadi dalam hitungan bulan dan belum ditemukan vaksin, kalau pun sudah perlu setidaknya 1-2 tahun untuk memproduksi massal agar bisa sampai ke pasien.

“Kondisi ini membuat obat-obatan yang bukan untuk covid-19 menurun, karena banyak orang yang tidak berani datang ke Rumah Sakit dan Puskesmas karena takut ketularan Covid-19, jadi sales obat (non covid) malah menurun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/5)

Berbeda dengan obat, penjualan vitamin justru meningkat signifikan, karena masyarakat melakukan pembelian secara tidak wajar.

Editor: Yudho Winarto