GP Jamu: Harga bahan baku jamu melonjak 50% daripada biasanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) mengungkapkan harga bahan baku jamu seperti jahe dan temulawak sudah meroket hingga 50% dibandingkan dengan harga biasanya.

Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi menyatakan tempo hari dirinya bertemu para pengepul. "Mereka mengakui adanya tiga kali lipat permintaan dibandingkan hari biasa. Tentu sesuai dengan hukum pasar harga ikut naik untuk bahan baku yang lagi booming sekarang ini," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Baca Juga: Pamor jamu merangkak di tengah wabah virus corona


Ranny mengungkapkan bahan baku jamu yang paling banyak diserbu masyarakat di antaranya jahe merah, temulawak, kunyit, kayu secang dan lainnya. Adapun naiknya pamor sejumlah tanaman rempah ini karena banyak media yang menginformasikan perihal resep jamu untuk daya tahan tubuh di tengah penyebaran virus Covid-19.

Di sisi lain, Ranny juga melihat permintaan rempah-rempah ini tidak hanya dari masyarakat saja, tetapi juga kalangan industri. Lewat data Peta Perjamuan, Ranny menyatakan 95% bahan baku jamu dari Indonesia.

Adapun karena adanya peningkatan permintaan berskala besar, harga jadi melonjak.

Baca Juga: Ibu-ibu, ini loh yang bikin harga rempah-rempah dan bumbu dapur naik

Ranny mengungkapkan, saat ini ada temuan bahwa India sudah mulai mengajukan permintaan bahan baku jamu. "Hal ini tidak biasa dan sejauh ini kami masih mencari kebenarannya," kata dia.

Untuk itu, GP Jamu berharapĀ  BPOM dan pemerintah harus membatasi ekspor bahan mentah jamu dan rempah-rempah supaya persediaan bahan baku jamu tidak habis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati