GPBSI: Kembalikan omzet bioskop juga lewat film nasional



JAKARTA. Ketua Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin menyambut baik diizinkannya PT Omega Film sebagai perusahaan importir resmi film major Holywood di Indonesia.

Menurutnya, keputusan itu bisa mengembalikan omzet bioskop yang menurun lebih dari 50% pada Februari - Juni ini. Tapi, menurutnya, jangan melupakan film nasional.

Djonny memprioritaskan film nasional untuk mendongkrak pendapatan bioskop, khususnya menjelang liburan Idul Fitri. Dia memastikan 'Harry Potter and The Deathly Hallows 2' juga 'Transformer 3' siap tayang akhir Juli ini. Selanjutnya, sejumlah film sudah antre, seperti 'Di Bawah Lindungan Kabah', 'Tendangan dari Langit', 'Lima Elang', 'Get Married 3', dan 'Mengejar Jodoh Kau Kutangkap'.


Djonny optimistis, eksistensi bioskop Indonesia segera pulih. Dia menargetkan jumlah bioskop mencapai 1.000 outlet di 2014. Saat ini, sudah ada 702 outlet di 180 bioskop yang terbesar di 19 provinsi di tanah air.

Sebelumnya, disebutkan pendapatan dari pajak tontonan pada Juni lalu hanya Rp 1,8 miliar. Padahal, Januari lalu sekitar Rp 3,9 miliar. "Sebagian besar masyarakat, khususnya pecinta film, kecewa karena tidak bisa menyaksikan film kesayangan di bioskop," kata Djonny, Sabtu (23/7).Oleh karena itu, GPBSI meminta pemerintah memberi kesempatan bagi bioskop yang dalam kondisi kritis melakukan pemulihan. "Supaya kerugian lima bulan itu teratasi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini