KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memperkirakan harga pakan ternak masih akan meningkat. Hal ini dikarenakan dollar AS yang terus menguat dan harga bungkil kedelai yang meningkat. Desianto Budi Utomo, Ketua Umum GPMT mengatakan, bahan baku yang didapatkan lewat impor berkontribusi sebesar 55% untuk total nilai pakan. Karena itu, bila dollar menguat dan harga bahan baku yang diimpor naik, akan turut mempengaruhi harga pakan. “Harga pakan ternak ada perkiraan naik lagi. Ini karena dollar naik, bungkil kedelai juga naik. Asumsi nilai tukar rupiah yang tadinya Rp 13.400, sekarang menjadi Rp 14.400. Ini naik sekitar 8%, berarti ada kenaikan 8% terhadap 55% tadi. Ini baru dari kenaikan dollar, belum dari kenaikan dari bungkil kedelai,” ujar Desianto, Senin (16/7).
GPMT perkirakan harga pakan ternak masih akan naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memperkirakan harga pakan ternak masih akan meningkat. Hal ini dikarenakan dollar AS yang terus menguat dan harga bungkil kedelai yang meningkat. Desianto Budi Utomo, Ketua Umum GPMT mengatakan, bahan baku yang didapatkan lewat impor berkontribusi sebesar 55% untuk total nilai pakan. Karena itu, bila dollar menguat dan harga bahan baku yang diimpor naik, akan turut mempengaruhi harga pakan. “Harga pakan ternak ada perkiraan naik lagi. Ini karena dollar naik, bungkil kedelai juga naik. Asumsi nilai tukar rupiah yang tadinya Rp 13.400, sekarang menjadi Rp 14.400. Ini naik sekitar 8%, berarti ada kenaikan 8% terhadap 55% tadi. Ini baru dari kenaikan dollar, belum dari kenaikan dari bungkil kedelai,” ujar Desianto, Senin (16/7).