NEW YORK. Kompetisi global untuk bisnis Uber semakin ganas. Didi Chuxing, perusahaan transportasi online yang menyebabkan Uber keluar dari China, saat ini mendanai pesaingnya di Asia Tenggara, Grab. Pada Senin (24/7), Grab mengatakan pihaknya berhasil mendapatkan dana segar senilai US$ 2 miliar dari SoftBank, konglomerat yang berbasis di Jepang, dan Didi, yang membeli bisnis Uber China pada Agustus lalu. Kesepakatan itu dilaporkan senilai $ 7 miliar. Grab -yang mengoperasikan layanan mobil, sepeda motor, dan carpooling- sudah melakukan ekspansi di 65 kota di tujuh negara, termasuk Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Myanmar. Perusahaan ini juga memiliki opsi pembayaran tanpa uang tunai (cashless payment) yang disebut GrabPay Credits. Aplikasi ini diluncurkan pada akhir 2016 lalu.
Grab dapat suntikan dana segar US$ 2 miliar
NEW YORK. Kompetisi global untuk bisnis Uber semakin ganas. Didi Chuxing, perusahaan transportasi online yang menyebabkan Uber keluar dari China, saat ini mendanai pesaingnya di Asia Tenggara, Grab. Pada Senin (24/7), Grab mengatakan pihaknya berhasil mendapatkan dana segar senilai US$ 2 miliar dari SoftBank, konglomerat yang berbasis di Jepang, dan Didi, yang membeli bisnis Uber China pada Agustus lalu. Kesepakatan itu dilaporkan senilai $ 7 miliar. Grab -yang mengoperasikan layanan mobil, sepeda motor, dan carpooling- sudah melakukan ekspansi di 65 kota di tujuh negara, termasuk Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Myanmar. Perusahaan ini juga memiliki opsi pembayaran tanpa uang tunai (cashless payment) yang disebut GrabPay Credits. Aplikasi ini diluncurkan pada akhir 2016 lalu.