KONTAN.CO.ID - Bersiap menghadapi implementasi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang akan berlaku penuh pada Oktober 2024, Grab Indonesia menggelar “Indonesia Privacy and Security Summit 2023” yang dihadiri oleh ratusan pelaku industri dan lembaga pemerintahan terkait di tanah air. Mengusung tema Harmonisasi Transformasi Digital, Hak Privasi, dan Keamanan Siber Menuju Ekonomi Digital Inklusif, acara yang dilaksanakan pada 24-25 Oktober 2023 di Yogyakarta ini bertujuan untuk mempersiapkan teknis implementasi UU PDP dan tantangan penerapannya guna memastikan tata kelola data pribadi yang lebih optimal. Gelaran ini juga dihadiri oleh Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang memberikan sambutan secara online, dan Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, mengatakan “Sebagai perusahaan berbasis digital yang memproses data dalam jumlah besar setiap harinya, keamanan data pengguna tentu menjadi prioritas utama kami. Untuk itu, menyambut penerapan UU PDP di tahun depan, kami menggelar Indonesia Privacy and Security Summit yang mengajak para pelaku industri untuk berdiskusi mengenai persiapan hingga tantangan yang akan dihadapi guna mewujudkan ekosistem digital yang aman bagi pengguna, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.” Terdapat empat topik utama yang dibahas dalam gelaran ini, yakni:
- Peta Jalan (Roadmap) Implementasi Kebijakan Privasi dan Pelindungan Data Pribadi dalam Era Kecerdasan Buatan;
- Membuka Kunci Paradoks Privasi: Strategi dan Solusi dalam Mengintegrasikan Teknologi dalam Penerapan Bisnis yang Mengutamakan Pelindungan Data Pribadi;
- Panduan Etika dalam Era Kecerdasan Buatan yang Mengedepankan Kebijakan dalam Menjaga Privasi dan Melindungi Data Pribadi; dan
- Implementasi Pelindungan dan Keamanan Data Pribadi dalam Industri Layanan Berbasis Teknologi.
Keseriusan Grab untuk memastikan keamanan privasi data pengguna terlihat dari ragam inisiatif untuk mendukung kesiapan perusahaan dalam mematuhi UU PDP, antara lain seperti memperbarui dan menyosialisasikan Kebijakan Privasi kepada konsumen lewat laman resmi Grab, pelatihan wajib rutin mengenai Privasi Data untuk karyawan, mengadakan forum diskusi dengan pakar/akademisi/praktisi untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan privasi data, hingga mengedukasi Mitra Pengemudi dan Mitra Merchant akan pentingnya melindungi data pribadi. Tentang Grab
Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, yang beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital. Melayani lebih dari 500 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab membantu jutaan orang setiap harinya untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan tumpangan atau taksi, melakukan pembayaran untuk pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman dan asuransi, semuanya melalui satu aplikasi. Grab didirikan pada 2012 dengan misi memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan berusaha untuk menjalani misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang berkelanjutan bagi para pemegang sahamnya, dan menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.
Baca Juga: Coca Cola & Grab Gelar Program Recycle Me guna Tingkatkan Laju Daur Ulang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti