JAKARTA. Grab Indonesia terus meluncurkan inovasi demi meningkatkan kepuasan pelayanan bertransportasi di Jakarta. Pada tanggal 11 dan 12 Juni lalu, Grab meluncurkan GrabHeli untuk melengkapi layanan transportasi dengan kelas premium. Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengakui bahwa pandangan transportasi dengan helikopter masih menjadi barang mahal. Namun, dengan efisiensi waktu yang ditawarkan dengan transportasi helikopter, mampu memberi pertimbangan tersendiri bagi orang hingga akhirnya mau menggunakan fasilitas tersebut. Ridzki mengklaim, dari timur hingga barat Jakarta bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menggunakan helikopter. "Nilai kerugian dari macet itu bisa capai Rp 27 triliun rupiah dalam setahun di Jakarta. Ada value kemacetan yang tinggi, maka orang akan pertimbangkan value bayar lebih asal tembus kemacetan," terang Ridzki saat acara Ulang Tahun Grab ke-5 di Jakarta, Jumat (16/6). Memang, untuk saat ini layanan GrabHeli belum diluncurkan secara resmi. Wajar jika akhirnya masyarakat masih menebak berapa tarif yang diperlukan untuk menikmati layanan tersebut. Namun, Ridzki menjanjikan transparansi harga jika GrabHeli sudah diluncurkan secara resmi. "Dengan optimalisasi dari utilisasi teknologi bisa membuat harga terjangkau," terang Ridzki. Untuk layanan GrabHeli tersebut, Grab bermitra dengan partner yang sudah berlisensi. Model bisnis yang diterapkan adalah profit sharing. Untuk operasionalnya, Grab tetap mengembalikan kepada operator yang memiliki lisensi beserta pilot yang sudah punya sertifikasi. "Mau GrabHeli, GrabCar, GrabBike konsepnya sama yaitu meningkatkan produktivitas dan total revenue yang didapat jadi lebih tinggi dan kita sebagai penyedia layanan teknologi, kita ambil lisensinya untuk jasa teknologinya," terang Ridzki. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Grab hadirkan transportasi udara pakai helikopter
JAKARTA. Grab Indonesia terus meluncurkan inovasi demi meningkatkan kepuasan pelayanan bertransportasi di Jakarta. Pada tanggal 11 dan 12 Juni lalu, Grab meluncurkan GrabHeli untuk melengkapi layanan transportasi dengan kelas premium. Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengakui bahwa pandangan transportasi dengan helikopter masih menjadi barang mahal. Namun, dengan efisiensi waktu yang ditawarkan dengan transportasi helikopter, mampu memberi pertimbangan tersendiri bagi orang hingga akhirnya mau menggunakan fasilitas tersebut. Ridzki mengklaim, dari timur hingga barat Jakarta bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menggunakan helikopter. "Nilai kerugian dari macet itu bisa capai Rp 27 triliun rupiah dalam setahun di Jakarta. Ada value kemacetan yang tinggi, maka orang akan pertimbangkan value bayar lebih asal tembus kemacetan," terang Ridzki saat acara Ulang Tahun Grab ke-5 di Jakarta, Jumat (16/6). Memang, untuk saat ini layanan GrabHeli belum diluncurkan secara resmi. Wajar jika akhirnya masyarakat masih menebak berapa tarif yang diperlukan untuk menikmati layanan tersebut. Namun, Ridzki menjanjikan transparansi harga jika GrabHeli sudah diluncurkan secara resmi. "Dengan optimalisasi dari utilisasi teknologi bisa membuat harga terjangkau," terang Ridzki. Untuk layanan GrabHeli tersebut, Grab bermitra dengan partner yang sudah berlisensi. Model bisnis yang diterapkan adalah profit sharing. Untuk operasionalnya, Grab tetap mengembalikan kepada operator yang memiliki lisensi beserta pilot yang sudah punya sertifikasi. "Mau GrabHeli, GrabCar, GrabBike konsepnya sama yaitu meningkatkan produktivitas dan total revenue yang didapat jadi lebih tinggi dan kita sebagai penyedia layanan teknologi, kita ambil lisensinya untuk jasa teknologinya," terang Ridzki. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News