Grab Holdings Inc akan IPO di Wall Street dengan valuasi hingga US$ 40 miliar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Grab Holdings Inc sedang dalam pembicaraan untuk go public atau mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC, Special Purpose Acquisition Company) di bursa Wall Street AS.

Langkah ini akan menjadikan perusahaan raksasa ride-hailing ini memiliki valuasi hampir US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 560 triliun.

Dilansir dari Reuters (12/3), sumber yang mengetahui informasi ini menyatakan kesepakatan ini juga akan menjadikannya kesepakatan dengan perusahaan cek kosong (SPAC) terbesar yang pernah ada.


The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan sebelumnya bahwa Grab yang didukung SoftBank sedang dalam pembicaraan dengan Altimeter Capital Management LP dalam proses go public ini. 

Baca Juga: Perusahaan Cangkang Ini yang Disebut Akan Bergabung dengan Grab

Grab diperkirakan akan mengumpulkan antara US$ 3 miliar dan US$ 4 miliar dari investor swasta, menurut laporan itu.

Reuters pertama kali melaporkan pada Januari, mengutip sumber, bahwa Grab yang berbasis di Singapura sedang menjajaki menjadi perusahaan publik di Amerika Serikat.

Perusahaan modal ventura yang berbasis di Silicon Valley, Altimeter, telah mendukung dua SPAC yakni Altimeter Growth Corp dan Altimeter Growth Corp 2. Laporan WSJ tidak merinci mana dari dua SPAC yang sedang dalam pembicaraan Grab.

Perusahaan akuisisi bertujuan khusus, atau SPAC, adalah perusahaan cangkang yang mengumpulkan dana melalui penawaran umum perdana untuk membuat perusahaan swasta menjadi perusahaan publik.

Kesepakatan besar SPAC lainnya baru-baru ini terjadi yakni merger UMW Holdings Corp senilai US$ 16 miliar dengan perusahaan cek kosong yang didukung oleh miliarder Alec Gores, dan kesepakatan senilai US$ 24 miliar yang dibuat oleh pembuat kendaraan listrik mewah Lucid Motors dengan SPAC yang didukung Michael Klein.

Altimeter tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters, sementara Grab juga tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja reguler.

Selanjutnya: Perdana, Moody's Menetapkan Peringkat B3 dan Prospek Stabil Untuk Grab

Editor: Noverius Laoli