Grab merencanakan enam aksi akuisisi di seluruh wilayah Asia Tenggara pada tahun 2019



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Grab Holdings Inc. mengumumkan rencana ekspansi cepatnya di kawasan Asia Tenggara pada Senin (8/4). Selain itu, Grab mengharapkan untuk meningkatkan total modal senilai US $ 6,5 miliar pada akhir tahun ini.

Grab juga akan berusaha untuk berinvestasi secara agresif, dengan komitmen untuk melakukan setidaknya 6 investasi atau akuisisi di seluruh wilayah Asia Tenggara di 2019. Langkah ekspansi ini didasari oleh dukungan dari SoftBank dan investor strategis utama lainnya yang telah berinvestasi lebih dari US $ 4,5 miliar pada putaran Seri H Grab saat ini.

Bulan lalu, Grab mendapatkan investasi US $ 1,46 miliar dari SoftBank Vision Fund. Kemitraan Grab dengan SoftBank berjalan dalam, dan kedua perusahaan telah bekerja bersama sejak 2014.


“Saya bertemu Masayoshi-san minggu lalu di mana dia memberikan dukungan tak terbatas untuk memperkuat pertumbuhan kami. Dukungan dari investor strategis seperti SoftBank dan lainnya, akan memungkinkan kami untuk tumbuh sangat agresif tahun ini di seluruh vertikal pembayaran, transportasi, dan makanan kami," ujar Anthony Tan, Co-Founder dan CEO Grab mengatakan dalam keterangan resmi, Senin (8/4).

Lanjut Anthony, Grab berharap menjadi empat kali lebih besar dari pesaing terdekatnya di Indonesia dan di seluruh wilayah pada akhir tahun. Seiring dengan pertumbuhan Grab menjadi aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara.

"Kami melihat peluang besar untuk memperluas bisnis kami dan terus melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan pedagang di seluruh Asia Tenggara," tambah Anthony.

Presiden, Grab Ming Maa merinci mengenai prospek bisnis perusahaannya. Ia menyebut sejalan dengan transformasi yang sedang dialami Asia Tenggara, kesempatan sudah matang bagi Grab untuk terus tumbuh seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan lainnya.

"Kami akan melakukan setidaknya 6 investasi atau akuisisi tahun ini dan meningkatkan total modal US$ 6,5 miliar pada akhir tahun ini. Di antara pasar-pasar utama lainnya, Indonesia khususnya akan melihat kami menginvestasikan sebagian besar dari hasil baru, di mana kami berada di jalur yang akan menjadi 4 kali lebih besar dari pesaing terdekat kami dan tetap menjadi pemimpin dalam transportasi berdasarkan permintaan," jelas Ming.

Ming menyebut bisnis Grab di Indonesia berkembang pesat, dengan pendapatan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2018. Grab memiliki 62% pasar ride-hailing di Indonesia menurut ABI Research. GrabFood berkembang pesat di Indonesia, beroperasi di 178 kota di Indonesia dari 13 kota pada awal tahun lalu, dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat pada tahun 2018.

Tahun lalu telah terlihat ekspansi signifikan ekosistem Grab melalui kemitraan dengan para pemimpin industri global seperti Toyota, Hyundai, Microsoft dan Mastercard.  Grab juga menjalin kemitraan dengan para juara nasional dan para pemimpin industri regional seperti Grup Sentral Thailand dan Kasikornbank, OVO Indonesia, Bank BTN dan Bank Mandiri, United Overseas Bank Singapura, SM Investment Corporation Filipina, Moca Corporation Vietnam dan Maybank Malaysia, di antara yang lainnya.

Editor: Handoyo .