Grab PHK 1.000 Karyawan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Berita pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi di perusahaan digital. Kali ini adalah PHK yang terjadi di perusahaan transportasi online pesaing berat GoTo, yakni Grab.

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu terpaksa melakukan PHK terbanyak 1.000 karyawannya. Ini adalah PHK terbesar yang dilakukan Grab setelah pandemi Covid-19.

Dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (21/6), Anthony Tan, CEO Grab, membeberkan alasan PHK tersebut kepada para karyawannya yang disebut Grabbers yang disampaikan melalui email.


“Hari ini saya harus menyampaikan berita yang sulit. Kita akan berpisah dengan lebih dari 1,000 Grabbers,” kata Tan di email surat tersebut.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Driver GrabCar secara Online, Calon Mitra Merapat

Menurut Tan, selama dua tahun terakhir ini Grab konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform. Sebagai hasilnya, pendapatan Grab meningkat di setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022.

Tapi untuk bisa berjalan, Grab tidak ingin hanya ingin fokus di laba saja tapi juga bisa menjadai pemenang Apalagi, teknologi digital seperti Generative AI terus berevolusi dengan cepat. Imbasya biaya modal mengalami peningkatan, yang berdampak langsung pada lanskap persaingan.

Maka, Grab pun, kata Anthony harus melakukan restrukturisasi. Ini semua Grab ambil untuk bisa membuat Grab bisa terus melaju di jangka panjang.

Untuk itu, Grab menyediakan dukungan finansial, profesional dan juga medis kepada para karyawan yang terkena PHK. Yakni:

● Pembayaran tunjangan pengakhiran hubungan kerja berdasarkan hitungan jumlah yang lebih besar diantara setengah bulan gaji untuk setiap 6 bulan masa kerja yang telah diselesaikan, atau berdasarkan pedoman perundangan lokal;

● Pembayaran goodwill berupa bonus/insentif dan/atau ekuitas (saham) yang seharusnya didapat akan tetap diberikan;

● Pencairan cuti tahunan yang belum digunakan serta GrabFlex yang belum terpakai;

● Perpanjangan Asuransi Kesehatan dengan cakupan penuh berlaku sampai akhir tahun, sesuai dengan ketentuan dan syarat perusahaan asuransi setempat;

● Pencairan cuti hamil/melahirkan terhitung sejak tanggal terakhir bekerja bagi personil wanita yang sedang hamil atau pria dengan istri yang sedang hamil;

● Bonus bagi Grabbers yang perannya dibutuhkan selama masa transisi;

● Dukungan Keberlanjutan Individu dan Dukungan Transisi Karir berupa 1 tahun LinkedIn Premium untuk berjejaring, peluang karir dan talent directory, 1 tahun akses LinkedIn Learning untuk pengembangan individu, serta dukungan berupa sesi pembinaan transisi karir dengan profesional berpengalaman;

● Dukungan psikologis berupa perpanjangan akses Grabber Assistance Programme hingga akhir tahun ini;

● Dukungan repatriasi (bagi Grabbers yang memiliki izin kerja di negara lain);

● Opsi untuk memiliki laptop yang sebelumnya digunakan oleh Grabbers terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon