KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikator Grab mengaku sangat dirugikan atas praktik order fiktif. Potensi kerugian yang diderita Grab mencapai 20% dari seluruh transaksi perjalanan di Asia Tenggara. “Di mana yang seharusnya masuk ke mereka yang memberikan layanan, tapi sampainya salah. Oknum itu hanya tinggal di satu ruangan dan main-main Handphonenya saja,” ujar Head of Public Affair Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno saat di temui di Kantor Indef, Kamis (7/6). Tri menegaskan praktik order fiktif ini menjadi isu serius. Pasalnya dampaknya ke industri cukup besar.
Grab: Potensi kerugian order fiktif mencapai 20%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikator Grab mengaku sangat dirugikan atas praktik order fiktif. Potensi kerugian yang diderita Grab mencapai 20% dari seluruh transaksi perjalanan di Asia Tenggara. “Di mana yang seharusnya masuk ke mereka yang memberikan layanan, tapi sampainya salah. Oknum itu hanya tinggal di satu ruangan dan main-main Handphonenya saja,” ujar Head of Public Affair Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno saat di temui di Kantor Indef, Kamis (7/6). Tri menegaskan praktik order fiktif ini menjadi isu serius. Pasalnya dampaknya ke industri cukup besar.