Graha Andrasentra bersiap luncurkan proyek apartemen tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk pada tahun ini bakal mengembangkan bisnis apartemen bertajuk Jungle Nirwana Apartement. Emiten berkode saham JGLE di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengalokasikan biaya pengembangan atau development cost pada tahun ini hingga Rp 150 miliar untuk seluruh rencana bisnis perusahan tahun ini.

Proyek apartemen tersebut nantinya akan dibangun di Lokasi Bogor Nirwana Residence dengan konsep resort. Nuzirman Nurdin, Head of Investor Relations Graha Andrasentra mengatakan, proses pembangunan proyek tersebut akan dilakukan secara bertahap dan akan mulai diluncurkan pada semester II 2018.

Untuk tahun ini, pihaknya akan melakukan pembangunan tower pertama di atas lahan seluas kurang lebih setengah hektare. Dalam satu tower tersebut, nantinya akan memiliki sekitar 10 lantai dengan jumlah 180 unit berkonsep resort.

"Konsep ini dipilih karena sesuai dengan kondisi pasar yang ada di Bogor," ujar Nuzirman saat dihubungi Kontan.co.id pekan ini. Adapun proyek apartemen tersebut akan ditujukan bagi segmen menengah dan menengah atas.

Mengutip hasil paparan publik perusahaan ini, pada tahap pertama, akan dilakukan pembangunan 2 tower yang ditargetkan selesai pada tahun 2020.

Menurut Nuzirman, ke depan potensi pasar apartemen di Bogor cukup positif lantaran kawasan Bogor Nirwana Residence didukung oleh beberapa aksesabilitas utama baru, seperti Bogor Outer Ring Road (BORR), Bogor Inner Ring Road (BIRR), serta Ciawi Sukabumi Toll Road. Hal tersebut menjadi pertimbangan emiten untuk mengembangkan proyek apartemen.

Tak hanya itu, menurut Nuzirman, perusahaan ini mengembangkan proyek apartemen untuk mendongkrak pendapatan selain dari bisnis rekreasi. Sebagaimana diketahui, hingga September 2017 lalu, pendapatan Graha Andrasentra meningkat tipis sebesar 0,37% menjadi Rp 233,63 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka Rp 232,76 miliar.

Adapun, bisnis rekreasi masih berkontribusi cukup besar terhadap total pendapatan yakni sekitar 56% serta mencatatkan kenaikan sekitar 19,7%. Sementara itu, bisnis hunian dan kaveling tanah justru mencatatkan penurunan hingga 40,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Bisnis hunian drop itu bukan karena tidak laku, tetapi karena tidak ada produk baru. Jadi pada tahun 2018 ini kami luncurkan apartemen," ujar Nuzirman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini