Graha Mitra Asia (RELF) Kejar Proyek Pembangunan di Bogor dan Jagakarsa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) atau Relife Asia bergerak di bidang properti dan real estate telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023 lalu. RELF merupakan perusahaan tercatat ke-44 di BEI sepanjang tahun 2023.

Adapun, RELF telah menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1,2 miliar saham atau 20,95% dari total jumlah modal dan disetor. Setelah penawaran umum dengan harga perdana RELF yakni Rp 90 per saham sehingga dana diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp 108 miliar.

Dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.


Relife Asia secara bersamaan menerbitkan sebanyak 1,2 miliar Waran Seri I atau sebanyak 26,5% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

Adapun setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, di mana satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham di harga pelaksanaan Rp 125 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 150 miliar.

Baca Juga: Intip Rencana Bisnis Graha Mitra Asia (RELF) Usai Menggelar IPO

Selain itu, dana IPO akan digunakan sebesar Rp 27,5 miliar atau 25,46% untuk membeli tanah seluas 2.750 m2 di Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikembangkan sebagai proyek real estate Greenland Jagakarsa.

Kemudian, sebesar Rp 56 miliar atau sekitar 51,85% akan digunakan untuk membeli tanah seluas 4 hektar berlokasi di Semplak Barat, Kemang, Bogor akan dibangun menjadi sekitar 300 rumah.

Sisanya sebanyak Rp 24,5 miliar atau 22,69% akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembayaran kontraktor termasuk namun tidak terbatas pada pembangunan infrastruktur, pembangunan fasos, fasum, dan operasional.

 
RELF Chart by TradingView

Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja operasional di antaranya pembebasan tambahan lahan di proyek existing, pembebasan lahan di lokasi baru, pembangunan rumah, pembangunan infrastruktur, fasos dan fasum, biaya promosi dan penjualan

Selain itu perusahaan berencana untuk memperoleh sertifikat green building sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan sustainability terhadap lingkungan, dengan jenis Excellent In Design For Greater Efficiency pada beberapa tipe bangunan.

Baca Juga: Masih Ada 45 Emiten Antre IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Direktur Utama Graha Mitra Asia Ivan Darmanto mengatakan, RelifeAsia mengincar pertumbuhan pendapatan hingga Rp 72 miliar dan laba sebesar Rp 17 miliar pada 2023.

Untuk mencapai target tersebut, RELF telah memproyeksikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar di 2023 yang akan digunakan untuk akuisisi land bank baru, rencana pembangunan marketing gallery dan rumah contoh pada proyek baru.

"Serapan capex di tahun 2023 sampai saat ini belum ada, karna proyeksi atas penambahan capex di 2023 telah di realisasikan pada kuartal 4 tahun 2022. Yaitu berupa perolehan tanah yang belum dikembangkan di Kemang, Bogor seluas 2383 m2 dengan nilai akuisisi Rp 10.2 miliar," jelasnya kepada Kontan.co.id,  Jumat (30/6).

Editor: Yudho Winarto