Gramedia gunakan barcode kirim logistik pemilu



JAKARTA. Kerahasiaan dan keamanan sangat dipegang pemenang tender surat suara dan distribusi logistik untuk sampai ke gudang KPU Kabupaten atau Kota. PT Gramedia, salah satu percetakan pemenang tender surat suara menggunakan sistem barcode untuk box surat suaranya.

Direktur Percetakan PT Gramedia, Hari Wardjono, menerangkan dalam pendistribusian, pihaknya melapisi tiap surat suara seribu eksemplar dengan plastik, untuk kemudian dimasukkan ke dalam box. Masing-masing box sebesar 20 kilogram ini selain disegel, juga ditandai dengan barcode.

"Kita berjasama dengan pihak ekspedisi sebagai pengirim logistik. Kita ingin menjaga semua barang sampai pada tempatnya, maka menggunakan barcode. Setidaknya ada tujuh kali pindah, barcode barang dicek oleh pihak ekspedisi," ujar Hari di sela kunjungan Ketua KPU, Husni Kamil Manik ke PT Gramedia, Jakarta, Minggu (8/2).


Hari mencontohkan, setiap box berisi surat suara yang sudah disegel dan dikemas, ditempeli barcode. Ketika box diangkut ke dalam mobil distribusi, barcode-nya akan diperiksa. Selalu begitu ketika box surat suara berpindah. Kalau sudah sampai ke gudang KPU Kabupaten atau Kota, box yang diturunkan dari mobil akan diperiksa kembali barcodenya.

"Dengan pemeriksaan barcode di setiap box, pihak distributor bisa melacak barang yang mereka kirim. Alatnya ada pada mereka. Sepanjang perjalan, mereka bisa mengeceknya secara onlina. Selama proses distribusi, kita akan mengontak mereka sudah sampai mana," terang Hari.  Untuk distribusi surat suara, PT Gramedia menyerahkankepada Pandu Logistics yang berada dalam satu konsorsium. Perlu diketahui, ada 11 konsorsium yang di dalamnya terdiri 50 perusahaan percetakan surat suara dan distribusi surat suara sampai ke gudang KPU Kabupaten atau Kota.

Menurut Hari, pengecekan menggunakan sistem barcode juga berlaku ketika diserahkan dari pihak ekspedisi ke penerima dalam hal ini KPU Kabupaten atau Kota. Ia memastikan, dengan sistem ini bisa terlacak bahwa distribusi surat suara sejak keluar dari percetakan tidak bertambah dan berkurang sampai ke tujuan.

Ketua KPU, Husni Kamil Manik, menambahkan bahwa dalam proses pengepakan surat suara harus dipastikan jumlah yang ada dalam box dengan yang tercatat. Dalam pencatatan yang tertempel di box atau kotak pengepakan ada barcode untuk meregister berapa jumlah kotak yang dikeluarkan dari percetakan.

"Semua pencatatan itu dilakukan by system, melalui barcode yang diperiksa melalui alat yang sudah disediakan. Jadi dengan sistem demikian, kami berharap baik dari segi kualitas maupun kuantitas pencetakan sampai pada distribusinya, sudah tepat sebagaimana yang kami rencanakan," terang Husni. (Yogi Gustaman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan