JAKARTA. Satu emiten lagi akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Grand Kartech. Perusahaan bidang fabrikasi dan manufaktur ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 320 juta saham atau setara 23,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Untuk perhelatan ini, perusahaan menggunakan jasa PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. "Rencananya, dana yang mau dikumpulkan sekitar Rp 40 miliar sampai Rp 80 miliar," ujar Th Andri Rukminto, Direktur Utama AAA Sekuritas kepada KONTAN, Senin (7/10). Dengan asumsi target dana dan jumlah saham yang dilepas tidak berubah, maka kisaran harga per saham yang ditawarkan sekitar Rp 125-Rp 250 per saham. Dari target dana hajatan IPO ini, sekitar 51,63% akan digunakan untuk pembangunan pabrik Karawang II.
Grand Kartech target Rp 80 miliar dari IPO
JAKARTA. Satu emiten lagi akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Grand Kartech. Perusahaan bidang fabrikasi dan manufaktur ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 320 juta saham atau setara 23,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Untuk perhelatan ini, perusahaan menggunakan jasa PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. "Rencananya, dana yang mau dikumpulkan sekitar Rp 40 miliar sampai Rp 80 miliar," ujar Th Andri Rukminto, Direktur Utama AAA Sekuritas kepada KONTAN, Senin (7/10). Dengan asumsi target dana dan jumlah saham yang dilepas tidak berubah, maka kisaran harga per saham yang ditawarkan sekitar Rp 125-Rp 250 per saham. Dari target dana hajatan IPO ini, sekitar 51,63% akan digunakan untuk pembangunan pabrik Karawang II.