KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Grand Savero Hotel mencatat pertumbuhan pendapatan (revenue) dan okupansi kamar sebesar 11% dibandingkan tahun 2017. General Manajer Grand Savero Hotel, Mustafa Rahmatono berkata, pendapatan hotel sebesar 60% didapat dari sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition). Sementara 39% berasal dari penyewaan kamar hotel, dan 1% dari lain-lain. "Tahun 2018, merupakan tahun yang bagus untuk kami. Sektor MICE masih mendominasi pendapatan. Bahkan sampai akhir pekan, booking ballroom masih ramai," ujar Mustafa Rahmatono, General Manajer Grand Savero Hotel kepada Kontan, Selasa (30/4).
Sementara di kuartal I 2019, Mustafa menjelaskan keadaan agak bergejolak atau tidak sebaik tahun lalu. Hal ini menurut pendapatnya, disebabkan oleh adanya Pemilihan Umum (Pemilu) yang jatuh pada April lalu. "Tiap lima tahun sekali, atau saat tahun politik datang, pasti akan berimbas buruk pada industri perhotelan. Biasanya seperti itu. Namun saat ini kinerja Grand Savero mulai kembali sehat," jelas Mustafa. Dirinya menjelaskan, walau sempat sepi, pertumbuhan revenue dan okupansi hotel pada Kuartal I 2019 meningkat sebesar 12% - 15% dibandingkan kuartal sebelumnya (q-o-q). Peningkatan ini juga terjadi berkat peralihan kepengurusan pernikahan oleh pihak Grand Savero Hotel. Sebelumnya, penyewaan gedung untuk pernikahan, dialihkan ke pihak ketiga. "Langkah "miss" tersebut untungnya disadari dan cepat diubah. Kini kami putuskan semua hal untuk wedding ditangani sendiri," jelasnya. Tahun ini, Grand Savero Hotel masih bertumpu pada pendapatan dari sektor MICE. Dengan demikian, pihaknya memutuskan merenovasi ballroom besar-besaran yang diperkirakan selesai sebelum Lebaran agar dapat menampung tamu dan acara lebih banyak.
Dirinya juga bekerja sama dengan marketer digital agar tamu dapat memesan kamar secara online. Hal ini jauh dilakukan setelah perusahaan ini meluncurkan fitur pemesanan tiket online pada situsnya. "Melalui digital marketer tersebut, tamu dapat booking jauh hari, bahkan membandingkan harga," imbuh Mustafa. Mustafa juga membangun ruang khusus bagi tamu yang merokok bernama Esco Coffee. Dengan demikian, selain menyediakan ruang aman bagi pengunjung yang tidak merokok, pihaknya juga ingin menghargai kebutuhan tamu yang senantiasa merokok. "Sementara menyambut Ramadhan dan Lebaran, kami menyediakan beberapa paket dan promo, seperti sewa plus buka puasa bersama, promo menginap dengan sahur, dan lain-lain," lanjut Mustafa. Dirinya berkata, momen puasa dan Lebaran tidak menjadi waktu khusus dimana hotel menerima lonjakan tamu maupun revenue. Mustafa membeberkan, pendapatan dan okupansi, lebih tinggi di hari kerja biasa dibandingkan dengan waktu liburan maupun Lebaran. "Di hari kerja biasa, tamu yang datang tidak hanya memakai kamar tapi juga berkegiatan di gedung, seperti meeting, workshop, dan lain-lain. Kalau liburan dan lebaran, tamu lebih banyak tinggal di lamar saja. Nah itu mengapa pendapatan lebih tinggi saat hari kerja, bukan momen Lebaran," tambah Mustafa. Mustafa melihat pertumbuhan revenue dan okupansi hotelnya dapat meningkat tahun ini. Tanpa memberikan target besaran angka, dirinya melihat optimisme tersebut dari hasil persaingan yang ada. "Di tahun politik yang serba tidak pasti, Grand Savero Hotel bisa tetap stabil dari pemasukan MICE. Tidak banyak yang bisa bertahan seperti ini, bahkan kompetitor kami di kawasan Bogor pun tidak berdaya," pungkas Mustafa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini