KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai adanya konflik yang tengah memanas dan meluas di Timur Tengah bisa berdampak buruk terhadap kinerja asuransi marine cargo. Khususnya, untuk pengiriman barang dari dan ke wilayah tersebut, terutama untuk produk-produk unggulan, seperti minyak kelapa sawit, karet, otomotif hingga biji kopi. "Sejak konflik meletus, praktis tidak ada yang berani mengirim barang melalui wilayah tersebut. Hal itu bisa memperburuk kinerja asuransi marine cargo, apalagi perang Rusia-Ukraina yang masih belum menemui titik penyelesaian," kata Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok kepada Kontan, Selasa (8/10). Mengantisipasi dampak tersebut, Linggawati mengatakan Great Eastern General Insurance Indonesia mengubah fokus untuk menggarap sektor pengiriman barang domestik, khususnya antarpulau di wilayah Indonesia. Selain itu, pihaknya juga fokus untuk menggarap pangsa pasar yang lebih luas untuk ekspor dan impor barang-barang dari dan ke wilayah Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa.
Great Eastern: Konflik Timur Tengah Berdampak Buruk Terhadap Asuransi Marine Cargo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai adanya konflik yang tengah memanas dan meluas di Timur Tengah bisa berdampak buruk terhadap kinerja asuransi marine cargo. Khususnya, untuk pengiriman barang dari dan ke wilayah tersebut, terutama untuk produk-produk unggulan, seperti minyak kelapa sawit, karet, otomotif hingga biji kopi. "Sejak konflik meletus, praktis tidak ada yang berani mengirim barang melalui wilayah tersebut. Hal itu bisa memperburuk kinerja asuransi marine cargo, apalagi perang Rusia-Ukraina yang masih belum menemui titik penyelesaian," kata Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok kepada Kontan, Selasa (8/10). Mengantisipasi dampak tersebut, Linggawati mengatakan Great Eastern General Insurance Indonesia mengubah fokus untuk menggarap sektor pengiriman barang domestik, khususnya antarpulau di wilayah Indonesia. Selain itu, pihaknya juga fokus untuk menggarap pangsa pasar yang lebih luas untuk ekspor dan impor barang-barang dari dan ke wilayah Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa.