KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) optimistis industri asuransi akan tetap bertumbuh pada 2025 seiring dengan adanya pemerintahan baru. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan pemerintah mendatang yang menargetkan pertumbuhan 5% akan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri asuransi umum, terutama di sektor properti, konstruksi, dan pengangkutan barang, yang menjadi andalan Great Eastern pada 2025. "Untuk sektor properti, kami berharap tahun depan ada peningkatan dari sektor industrial maupun ritel dan UMKM," ucapnya kepada Kontan, Selasa (15/10).
Dari bisnis pengiriman kargo, Linggawati berharap terdapat peningkatan arus pengiriman barang baik domestik maupun ekspor-impor. Pada tahun depan, dia optimistis terdapat peningkatan pengiriman kargo domestik yang didominasi jenis kargo kebutuhan pokok seperti beras, gula dan produk-produk makanan dan minuman, sedangkan untuk pengiriman kargo ekspor-impor diharapkan adanya peningkatan permintaan barang-barang berupa bahan makanan dan olahan, mesin-mesin industri, material konstruksi, dan hasil-hasil pertambangan. Dari asuransi rekayasa (
engineering), Linggawati menyebut Great Eastern optimistis akan ada peningkatan konstruksi sipil di sektor komersial, seperti perumahan, perkantoran, pergudangan, dan mal. Selain itu, dia berharap ada juga peningkatan pada sektor industrial atau pembangunan pabrik, terutama pabrik otomotif, makanan dan pengolahan hasil tambang. Baca Juga:
Jurus DPLK Pertalife Capai Target Aset Dana Kelola Rp 6,7 Trilun hingga Akhir Tahun Kendati kondisi pasar dinilai sangat potensial tahun depan, Linggawati menyampaikan inflasi yang dirasakan masyarakat menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, dia menyebut industri asuransi juga dipercaya masih punya celah untuk tetap bertumbuh seiring dengan peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang masih bisa meningkat. Mengenai Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117, Linggawati mengatakan Great Eastern menilai positif hal itu untuk menjadikan perusahaan asuransi lebih akuntabel dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan. "Perusahaan asuransi ke depannya akan sangat dituntut untuk transparan dalam pencatatan pendapatan, biaya-biaya dan pencadangan klaim. Akuntabilitas dan transparansi keuangan adalah faktor penting bagi perusahaan asuransi untuk terus berbenah dan semakin kompetitif baik bagi masyarakat maupun investor," tuturnya. Linggawati mengatakan Great Eastern selama ini sudah menerapkan prinsip-prinsip pencadangan premi dan klaim yang sangat baik, sehingga penerapan PSAK 117 bagi Great Eastern tidak berpengaruh banyak bagi pendapatan perusahaan. Sementara itu, Linggawati menerangkan Great Eastern General Insurance Indonesia berhasil meraih pendapatan premi Rp 585 miliar per Agustus 2024. Nilai itu tumbuh sekitar 29,5%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Great Eastern: Konflik Timur Tengah Berdampak Buruk Terhadap Asuransi Marine Cargo "Perolehan premi terbesar dari kelas bisnis asuransi properti sebesar 54%, disusul kelas bisnis asuransi
marine cargo dan asuransi rekayasa masing-masing sebesar 14% dan 12%," ungkapnya. Linggawati mengatakan Great Eastern optimistis dapat mencapai target pendapatan premi sampai akhir tahun ini sebesar Rp 760 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari