Great Eastern Pastikan Kondisi Keuangan Terjaga Meski Klaim Akibat Bencana Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bencana banjir besar melanda sejumlah daerah di Indonesia sepanjang tahun ini. Pada September 2025, banjir besar sempat melanda Bali dan baru-baru ini terjadi juga di Sumatra. 

PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai rangkaian bencana banjir di beberapa daerah sepanjang tahun ini memunculkan kekhawatiran lonjakan klaim asuransi yang signifikan.

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menerangkan, pihaknya siap menghadapi potensi kenaikan beban klaim berkat strategi mitigasi risiko yang kuat.


Linggawati juga memastikan bahwa kondisi keuangan perusahaan tetap solid meskipun terjadi peningkatan klaim akibat bencana alam. Hal itu didukung oleh program reasuransi yang kuat, baik untuk klaim risiko individu maupun klaim katastropik, seperti gempa bumi dan banjir. 

Baca Juga: Banjir di Sumatra, ACPI Terima Belasan Laporan Klaim

“Benar, bahwa klaim bencana alam yang terjadi di Bali dan Sumatra berpotensi membuat klaim asuransi meningkat cukup besar dan dapat memengaruhi tingkat profitabilitas. Namun, dengan dukungan program reasuransi yang kuat, tidak akan banyak berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan,” ujarnya kepada Kontan, Sabtu (6/12/2025).

Linggawati menambahkan program reasuransi GEGI didukung oleh perusahaan reasuransi global ternama dengan rating keuangan A+, yang menandakan kesehatan dan kemampuan membayar klaim prima.

Dengan demikian, dia bilang perusahaan tidak perlu meningkatkan cadangan kas secara signifikan karena risiko telah terdistribusi dengan baik.

Untuk banjir di Bali, GEGI telah menerima sekitar 20 laporan klaim asuransi harta benda dengan estimasi total kerugian mencapai Rp 20 miliar. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50% klaim telah diselesaikan. Sementara banjir di Sumatra, Linggawati bilang perusahaan telah menerima 40 laporan klaim, sebagian besar berasal dari toko dan gudang. 

"Tim klaim GEGI bersama loss adjuster saat ini bergerak cepat untuk melakukan survei dan perhitungan kerugian, meski total estimasi kerugian belum dapat dipastikan," ungkapnya.

Linggawati menyampaikan saat ini GEGI memiliki fondasi keuangan yang kuat dan strategi mitigasi risiko yang teruji. Ditandai dengan Risk Based Capital (RBC) GEGI yang berada di level 234% per Oktober 2025. 

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham Mitra Adiperkasa (MAPI) di Tengah Sinyal Pemulihan

Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Action tentang Pembunuh Bayaran Nekat dan Berani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: