Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 46 Miliar pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi dari lini bisnis asuransi rekayasa atau engineering sebesar Rp 46 miliar pada 2024. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.

"Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan berfokus pada kerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang properti, klien-klien eksisting Great Eastern, maupun broker asuransi untuk meningkatkan penetrasi," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (30/7).

Selain itu, Linggawati mengatakan perusahaan akan berupaya memberikan solusi yang komprehensif terhadap kebutuhan asuransi konstruksi dengan menyediakan jaminan dan harga yang kompetitif.


Baca Juga: Bisnis Asuransi Properti di Sejumlah Asuransi Catat Kinerja Positif pada Semester I

Untuk ke depannya, Linggawati bilang Great Eastern optimistis prospek asuransi rekayasa masih sangat bagus pada semester II-2024. Hal itu seiring makin gencarnya usaha pemerintah untuk memberikan insentif bagi penanaman modal dalam negeri maupun asing, baik untuk pembangunan Ibu Kotan Negara (IKN) maupun insentif bagi industri manufaktur, seperti otomotif dan pengolahan hasil tambang. 

"Great Eastern berharap dapat memperoleh tambahan premi dari sektor-sektor tersebut," tuturnya.

Meskipun demikian, Linggawati berharap stabilitas politik dan ekonomi makin membaik sehingga membuat realisasi investasi dan pembangunan bisa berjalan lebih lancar pada semester II-2024. Dia juga berharap stabilitas nilai tukar Rupiah dan suku bunga juga turut membaik. Sebab, hal itu menjadi pendorong realisasi berbagai proyek yang sudah dicanangkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. 

Sementara itu, Linggawati menyampaikan perusahaan berhasil meraih pendapatan premi asuransi rekayasa sebesar Rp 20 miliar pada semester I-2024.

"Nilai itu meningkat 20%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya.

Linggawati mengatakan capaian kinerja positif asuransi rekayasa tersebut disumbang dari sektor asuransi konstruksi (Construction All Risks dan Erection All Risks) yang memakan porsi sebesar 70%. Selain itu, asuransi alat berat sebesar 20%, sedangkan porsi 10% dari jenis asuransi lainnya.

Dia juga menerangkan pertumbuhan premi asuransi konstruksi perusahaan didukung oleh peningkatan konstruksi sipil di sektor komersial, seperti perumahan, perkantoran, pergudangan, dan mal. Ditambah dari sektor industrial atau pembangunan pabrik, terutama pabrik otomotif, makanan, dan pengolahan hasil tambang. 

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Great Eastern Rp 20 Miliar di Semester I-2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati