Great Giant Pineapple tertarik garap pasar nanas madu ke AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang ekspor nanas madu Indonesia ke pasar Amerika Serikat tengah mekar. Pasalnya, beberapa waktu lalu Indonesia menerima kunjungan dari pihak pemerintah AS yang tertarik mengekspor komoditas tersebut. Bagi perusahaan buah PT Great Giant Pineapple, kini mereka tengah menunggu realisasi izin ekspornya.

Michael Gultom, Product Allocation Manager Fresh Fruit Great Giant Food, menjelaskan bulan lalu, Badan Karantina AS melakukan kunjungan ke lahan perusahaan di Lampung dan menyampaikan ketertarikan mengekspor nanas.

Asal tahu, PT Great Giant Food adalah yang menaungi PT Great Giant Pineapple dan PT Nusantara Tropical Farm. Adapun perusahaan-perusahaan ini berada di bawah Grup Gunung Sewu Kencana (GSK).


"Kunjungan itu sesuai permintaan kita untuk buka akses nanas segar ke AS, kalau seandainya izin akses itu dibuka maka kita akan partisipasi," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).

Menurutnya kini pihaknya tengah menunggu kabar izin ekspor tersebut sebelum memulai pengiriman. AS dikabarkan tertarik membeli 10.000 ton nanas madu ada tahun depan. Dengan permintaan tersebut, Michael perkirakan GGP kemungkinan bakal menyanggupi permintaan tersebut sesuai kapasitas produksi perusahaan.

"Tidak mungkin semuanya, karena itu jumlah dan logistik yang besar sekali," kata Michael. Ia menjelaskan, selama ini perusahaan memang sudah melakukan ekspor ke AS, namun baru dalam bentuk nanas kaleng.

Untuk tahun ini, GGF menargetkan bakal meningkatkan produksi nanas pada anak perusahaan mereka di GGP dan NTF. Target produksi nanas tahun ini adalah sebanyak 2,4 juta box dari tahun lalu 1,8 juta box. Kemudian, dengan perkiraan tiap box mampu menampung buah nanas hingga 13 kilogram, maka perusahaan akan memproduksi 31,2 juta kilogram.

Sedangkan pada kuartal pertama 2018, produksi buah nanas perusahaan naik 56,93% menjadi 430.000 box dengan mayoritas sebanyak 70%-80% diekspor.

Asal tahu, GGP kini memiliki lahan seluas 30.000 hektare di Lampung, dimana 19.000 ha digunakan untuk membudidayakan nanas.

Tane Hadiyantono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi