Greenback masih berpeluang ungguli euro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi mendorong penguatan dollar AS di hadapan euro. Ada potensi greenback lanjut menguat terhadap euro pada Senin mendatang.

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/1), pasangan EUR/USD turun 0,38% ke level 1,2463. Euro melemah versus dollar AS, setelah data non farm employment change Amerika dirilis lebih baik daripada ekspektasi. Amerika menambahkan setidaknya 200.000 lapangan kerja selama Januari. Angka ini jauh lebih baik dari perkiraan pasar sebesar 180.000, sehingga berimbas positif pada greenback.

Meski demikian, Muhammad Barkah, Riset Koordinator untuk PT Rifan Financindo Berjangka menilai, kinerja euro secara umum tetap positif. Dalam sepekan terakhir, euro masih menunjukan kenaikan sebesar 0,35%. "Ini memperpanjang reli mingguan sejak pertengahan Desember 2017, berkat pertumbuhan ekonomi di zona Euro yang melebihi pertumbuhan di Amerika," jelas Barkah, Sabtu (3/2).


Data teranyar, final PMI Manufacturing Eropa dirilis stabil di level 59,6. Menurut Barkah, hal ini mendukung harapan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) berada di jalur untuk menormalisasi kebijakan moneter.

Secara teknikal, Barkah melihat, pasangan EUR/USD telah mengakhiri perdagangan pekan lalu yang turun secara marginal. Meski momentum positif pada indicator RSI mulai berkurang, namun belum ada tanda bahwa pasangan ini akan turun secara tajam. Indikator EMA (9) belum dilewati oleh kurs ke arah bawah, sehingga secara umum tren teknis masih positif.

Prediksi Barkah, Senin (5/1), dengan pertimbangan indeks dollar mencoba rebound dari level terendah di 88,67, ada potensi pasangan mata uang EUR/USD kembali melanjutkan pelemahan harian.

Ia merekomendasikan jual di level 1,2395 dengan support antara 1,2408-1,2335 dan resistance di 1,2537-1,2570.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini