KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelidikan terbaru Greenpeace International menemukan 25 perusahaan pemasok minyak sawit telah menghancurkan area hutan secara masif kurang dari tiga tahun terakhir. Salah satu nama yang disebut adalah perusahaan Wilmar International. Adapun pasokan sawit Wilmar masih digunakan untuk merek-merek terbesar dunia seperti Unilever, Nestlé, Colgate-Palmolive, dan Mondelez. Greenpeace International menilai praktek deforestasi yang dilakukan oleh 25 produsen minyak sawit utama dan melaporkan sejumlah hasil temuan mereka. Pertama, 25 grup industri kelapa sawit yang dioberservasi Greenpeace telah menggunduli lebih dari 130.000 hektare (ha) hutan sejak akhir 2015. Kedua, 40% deforestasi atau setara 51.600 ha berada di Papua, Indonesia, padahal area tersebut merupakan salah satu wilayah yang paling banyak memiliki keanekaragaman hayati yang belum tersentuh eksplorasi.
Greenpeace temukan 25 industri minyak sawit masih gunduli hutan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelidikan terbaru Greenpeace International menemukan 25 perusahaan pemasok minyak sawit telah menghancurkan area hutan secara masif kurang dari tiga tahun terakhir. Salah satu nama yang disebut adalah perusahaan Wilmar International. Adapun pasokan sawit Wilmar masih digunakan untuk merek-merek terbesar dunia seperti Unilever, Nestlé, Colgate-Palmolive, dan Mondelez. Greenpeace International menilai praktek deforestasi yang dilakukan oleh 25 produsen minyak sawit utama dan melaporkan sejumlah hasil temuan mereka. Pertama, 25 grup industri kelapa sawit yang dioberservasi Greenpeace telah menggunduli lebih dari 130.000 hektare (ha) hutan sejak akhir 2015. Kedua, 40% deforestasi atau setara 51.600 ha berada di Papua, Indonesia, padahal area tersebut merupakan salah satu wilayah yang paling banyak memiliki keanekaragaman hayati yang belum tersentuh eksplorasi.