Ground breaking Bandara Kertajati awal 2016



JAKARTA. Proses peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Kabupaten Majalengka, direncanakan bersamaan dengan ground breaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan Januari atau awal Februari 2016.

"Ground breaking diundur karena waktu mepet, informasi pertengahan Januari atau awal Februari. Bahkan, Pak Jokowi inginnya bersamaan dengan proyek kereta cepat," kata Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra di Bandung, Kamis (17/12).

Pihaknya menuturkan, hingga saat ini terus berupaya melakukan koordinasi dengan Sekretaris Negara RI agar Presiden Joko Widodo bisa meresmikan ground breaking Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.


"Kami sudah mengirimkan surat dan beraudiensi dengan Sesneg, mudahan Pak Presiden bisa menghadiri dan meresmikan ground breakingnya," ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher berharap Presiden Joko Widodo bisa menghadiri ground breaking BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka yang direncanakan pada akhir Desember 2015 atau awal 2016.

"Kita tahu bahwa jadwal di bulan Desember itu paling padat, namun saya yakin dan optimistis beliau (Presiden Joko Widodo) pasti berkomitmen terhadap proyek-proyek besar seperti BIJB," kata Aher.

Pihaknya sudah mengirimkan suurat permohonan untuk menghadiri "ground breaking" BIJB kepada pihak Kepresidenan sejak beberapa hari lalu namun hingga kini belum ada jawaban.

Namun, Aher tetap optimistis Presiden Jokowi terebut akan hadir dalam "ground breaking" bandara baru yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jabar serta Indonesia.

"Tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada presiden, tapi timnya sudah datang menemui PT BIJB dan memeriksa lapangan di Majalengka," katanya.

Ia mengatakan, Bandara Kertajati yang tergolong proyek berskala nasional sudah sepantasnya diresmikan oleh Presiden Jokowi dan hal ini sama seperti proyek infrastruktur besar lainnya seperti jalan tol, bendungan/waduk dan PLTA.

"Proyek pembangunan Bandara Kertajati ini kan kelasnya nasional, maka peresmiannya harus Presiden," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan memilih menunggu jadwal kosong Presiden Jokowi dan peresmiannya bisa diundur demi orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Kami akan menyesuaikan, kalau di Desember sangat penuh maka akan kita sesuaikan, bisa digeser ke Januari," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri