Group Bakrie pilih hengkang dari London



JAKARTA. Para pemegang saham Bumi Plc, pemilik saham  PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), akhirnya pecah. Grup Bakrie menyatakan akan memutuskan kongsi dengan dua sekondannya di Bumi Plc, perusahaan yang tercatat di London Stock Exchange, yaitu Nathaniel Rothschild dan Samin Tan. Ini adalah puncak dari perseteruan Bakrie dengan Rothschild,  pendiri Bumi Plc.

Dalam proposal yang diajukannya, dua anggota Bakrie Group yakni PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Limited, ingin melepas seluruh sahamnya di Bumi Plc yang mencapai 23,8% dari total saham Bumi Plc. Bakrie ingin menukarnya dengan saham BUMI yang dimiliki Bumi Plc. Saat ini, Bumi Plc tercatat memiliki 29,2% saham BUMI.

Pelepasan saham akan ditempuh dalam dua bagian. Pertama, Bakrie menukarnya dengan 10,3% saham BUMI yang dikuasai Bumi Plc. Kedua, Bakrie akan membeli  kembali sisa saham Bumi Plc di BUMI sebanyak 18,9% atau sekitar US$ 278,3 juta, secara tunai, sebelum Natal 2012.


Tidak cukup sampai di situ, Grup Bakrie juga akan mengambil alih seluruh saham BRAU yang dimiliki Bumi Plc. Sebagai catatan, kini Bumi Plc memiliki 84,7% saham BRAU senilai US$ 947 juta. Target Bakrie, enam bulan ke depan rencana tersebut rampung. "Kami menilai, ini adalah win-win solution bagi seluruh pemegang saham," ujar Chris Fong, Vice President Bakrie Group, dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (11/10).

Fong menambahkan, kongsi dengan Rothschild justru membawa dampak buruk bagi perseroan. "Sudah dua kali Rothschild melakukan tindakan yang merugikan Bumi Plc dan Grup Bakrie," tandasnya.

Nick von Schirnding, Head of Group Communications and Investor Relations Bumi Plc, seperti dikutip dalam pernyataan tertulisnya, menuturkan, jajaran direksi Bumi Plc akan mempertimbangkan proposal Grup Bakrie itu, dan akan memberi rekomendasi ke para pemegang saham.

Duit dari mana?

Direksi Bumi Plc, kemarin, menggelar rapat di Singapura  membahas investigasi keanehan laporan keuangan BUMI. Rencana investigasi yang dihelat Rothschild itulah yang justru menyulut pecah kongsi di antara para pemilik saham Bumi Plc tersebut.

Nah, hitung punya hitung, Grup Bakrie minimal harus menyiapkan dana US$ 1,22 miliar. Darimana dananya, itulah yang masih misterius.  Maklum, per 30 Juni 2012, posisi kas BNBR hanya Rp 438,71 miliar.

Kabar yang beredar, Grup Bakrie tengah mendekati Credit Suisse (CS) untuk menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan itu. Targetnya, minimal bisa terkumpul setengah dari total kebutuhan itu .

Benarkah? Sayang, Eddy Suparno, Direktur Keuangan BNBR, memilih bungkam saat dikonfirmasi KONTAN, kemarin, mengenai sumber pendanaan aksi tersebut.

Janson Nasrial, Analis AM Capital, melihat Grup Bakrie akan sulit meraih utang baru. "Posisi utangnya sudah terlalu tinggi," kata dia. Janson menyarankan lebih baik kelompok usaha Bakrie menyelesaikan belitan utang yang nilainya luar biasa besar itu.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.