Group Djarum masuk Alto, bagaimana peta persaingan perusahaan switching?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis switching disorot investor. Hal ini seiring kabar Group Djarum melalui Central Capital Ventura (CCV) mengumumkan akuisisi 5% saham perusahaan switching PT Daya Network Lestari (Alto).

Armand Widjaja, Chief Executive Officer (CEO) Central Capital Ventura (CCV) mengatakan proses akuisisi ini belum final. "Kami masih belum bisa mengatakan apapun terkait ini," kata Armand kepada kontan.co.id, Rabu (8/8).

Masuknya CCV ke bisnis switching tentu akan berpengaruh pada peta persaingan perusahaan switching di Indonesia.


Sebagai gambaran, saat ini ada empat perusahaan switching yang beroperasi di Indonesia. Empat perusahaan switching ini adalah PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), Rintis Sejahtera (ATM Prima), PT Daya Network Lestari ( ATM Alto) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

Sumber kontan.co.id membisikkan, saat ini jika dilihat dari jumlah transaksi, ATM Prima merupakan yang terbesar. Namun jika dilihat dari pendapatan dari bisnis, Artajasa disebut merupakan yang terbesar.

Berdasarakan prospektus rencana IPO Artajasa yang kemudian diketahui batal, tercatat sampai kuartal III-2017, aset perusahaan switching ini sebesar Rp 569 miliar dan laba bersih Rp 110 miliar.

Sementara Jalin bisa dibilang merupakan pemain baru di dunia switching. PT Jalin didirikan pada November 2016. Jalin merupakan switching yang dibentuk atas inisiatif tiga lembaga yaitu Kementerian BUMN, Himbara dan Telkom Indonesia.

"Kami berusaha memberikan manfaat maksimal bagi para pemangku kepentingan," kata Otto Beni Hantoro, Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) kepada kontan.co.id, Rabu (8/8).

Hermawan Tjandra, EVP Marketing PT Rintis Sejahtera mengatakan tahun ini akan ada tiga tambaha member bank yang akan kerjasama. "Saat ini sebanyak 78 bank sudah menjadi anggota ATM Prima," kata Hermawan kepada kontan.co.id, Rabu (8/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi