Grup Bakrie akankah eksekusi rights issue BUMI?



JAKARTA. Berdasarkan prospektus rights issue PT Bumi Resources Tbk (BUMI), kendaraan investasi milik Group Bakrie, Long Haul Holdings Limited (LHH) dinyatakan menjadi salah satu pembeli siaga. Namun, apakah LHH akan mengeksekusi haknya juga dalam hajatan bernilai jumbo ini? Sebenarnya, LHH hanya menjadi perantara Country Forest Limited (CFL) dalam penyerapan saham baru BUMI. Seperti diketahui, dalam kesepakatan perjanjian dengan CFL, salah satu penyelesaian utang perseroan adalah membayarnya dengan saham. Nah, dalam prospektus disebutkan, penyerapan saham oleh LHH ini akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang BUMI. Nilainya setara dengan US$ 150 juta.Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI tidak menyatakan dengan jelas apakah pemegang saham utama BUMI akan mengeksekusi haknya atau tidak. "Semua pemegang saham akan ditawarkan untuk menyerap saham baru sesuai porsi," ujarnya ketika dikonfirmasi KONTAN, Kamis (26/6). Kini, pemegang saham BUMI adalah Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHH (LHHL-130M)2023334064 sebesar 23,09%. Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd sebesar 6,09%. Keduanya merupakan representasi dari kepemilikan Grup Bakrie. Adapun, sebesar 70,82% adalah miilk publik.Total saham baru yang dilepas mencapai 32,19 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga per saham dibanderol Rp 250 per saham. Jika ada saham tidak terserap, maka LHH akan menyerap 6,9 miliar saham baru yang kemudian akan digunakan untuk membayar utang ke CFL. Kemudian, 6,9 miliar saham akan diambil Castleford Investment Holdings Ltd sebagai langkah konvesi utang menjadi utang. Lalu, PT Danatama Sekuritas akan mengambil sebesar 2,04 miliar saham baru BUMI yang tidak terserap. Jika Grup Bakrie tidak mengeksekusi haknya, maka kepemilikan saham melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHH (LHHL-130M)2023334064 menjadi sebesar 13,10%. Lalu, Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd menjadi 3,45%. Lalu, CFL dan Castleford masing-masing akan mengempit setara dengan 18,84% saham BUMI. Sedangkan, Danatama sebesar 5,58%. Adapun, jumlah saham publik akan tergerus menjadi 40,18%. Jika hanya para pembeli siaga yang menyerap rights issue BUMI, maka total dana yang akan dihimpun hanya Rp 3,96 triliun. Angka ini jauh dari target maksimal yang ingin diraih, yakni Rp 8,04 triliun. Jika demikian, maka perseroan hanya akan menggunakan dana itu untuk menyelesaikan utang anak usaha China Investment Corporation, CFL dan Caslteford. Masing-masing nilainya setar dengan US$ 150 juta. Sisanya, sekitar US$ 15,8 juta akan dipakai untuk biaya opearsional dan pembayaran bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia