KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (kode saham
BNBR) kembangkan proyek untuk mengurangi emisi karbon. Perusahaan ini telah meneken Head of Agreement (HoA) dengan Envision Group untuk melanjutkan rencana kedua perusahaan membangun kerja sama dibidang industri ramah lingkungan. Penandatanganan ini dilakukan Minggu (13/11), oleh Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO)
BNBR, Anindya N. Bakrie dan Envision Founder & CEO, Lei Zhang, di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) Kembangkan Industri Teknologi Konstruksi 3D-Printing Dengan kerjasama ini Bakrie dan Envision bermaksud menjajaki prospek pengembangan teknologi industri Net Zero, dan berpotensi untuk membangun Net Zero Industrial Park yang pertama di Indonesia. Proyek ini akan berlokasi di wilayah Sulawesi Tengah.
Acara penandatanganan kerjasama tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura. Menurut Anindya Bakrie dengan perjanjian tersebut memungkinkan Grup Bakrie dan Envision untuk bersama-sama mengeksplorasi pengembangan proyek-proyek energi terbarukan.
Baca Juga: Mantan Petinggi Grup Bakrie Cuan Besar dari Penjualan Saham Emiten Cinta Laura (OASA) Pengembangan ini termasuk yang memanfaatkan tenaga angin, surya, amonia hijau dan hidrogen hijau, berikut rangkaian penggunaan hilirnya; serta pengembangan sistem penyimpanan energi (energy storage system development). "Kami melihat kemungkinan pengembangan solusi digital Net Zero di Indonesia, dengan memanfaatkan sistem yang telah dibuat oleh pihak Envision Digital secara komprehensif," kata Anindya Bakrie. Seperti diketahui, melalui anak usaha rintisan PT VKTR Mobility Indonesia yakni anak usaha
BNBR tengah berupaya membangun elektrifikasi transportasi yang terintegrasi, serta ekosistem baterai EV di Indonesia. Jaringan bisnis tersebut akan terdiri dari baterai untuk EV, EV-Bus, EV-Car, EV-Motorcycle, EV-Infrastructure, dan daur ulang baterai.
BNBR juga berencana untuk membangun kapasitas rantai pasok baterai secara lengkap dari hulu hingga hilir, yang akan dijalankan dengan tetap menerapkan protokol ESG yang ketat. Menurut Anindya
BNBR bersama Envision dan mitra-mitra lain di masa datang, berharap dapat meningkatkan keamanan pasokan unit nikel dan bahan baku lainnya.
Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Rugi Bakrie & Brothers (BNBR) Justru Membengkak 138% "
BNBR terus memperluas kapasitas konversi nikel sulfat, memproduksi baterai secara mandiri, dan pada akhirnya dapat juga memproduksi pCAM dan CAM secara mandiri di Indonesia," tambah Anindya.
Envision Group dikenal di dunia industri sebagai perusahaan teknologi hijau terkemuka dunia dan penyedia teknologi Net Zero. Perusahaan yang berkantor di Amerika Utara, Eropa, dan Asia ini konsisten mempromosikan angin dan matahari sebagai 'batubara baru', baterai dan bahan bakar hidrogen sebagai 'minyak bumi baru', dan AIoT sebagai 'jaringan baru'. Envision juga menyebut Net Zero Industrial Park sebagai 'infrastruktur baru' dan ekosistem teknologi Net Zero sebagai 'industri baru', yang pada akhirnya akan dapat membantu menciptakan ‘dunia tanpa emisi’ atau ‘Net Zero World’. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar