Grup Bakrie Sibuk Cari Dana Beli Newmont



JAKARTA. Grup Bakrie sedang sibuk menggalang pendanaan untuk membiayai akuisisi saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara. Maklum, Rabu besok (18/11), kelompok usaha ini – melalui PT Multicapital – sudah harus menyetorkan dana US$ 391 juta ke Newmont Mining Co.

Duit itu untuk membeli 10% saham Newmont yang merupakan jatah divestasi tahun 2006-2007. Sebagai pemilik Multicapital lewat PT Bumi Resources Tbk dan Bakrie Capital, meski berkongsi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bakrie berkomitmen menanggung seluruh dana akuisisi.

Heriyadi Rahmat, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB, mengakui belum pernah mendapat bukti tertulis kesanggupan pendanaan dari Multicapital. Padahal, mestinya, perusahaan ini melakukan pembayaran pada pekan lalu. Tapi, itu batal, tanpa alasan yang jelas.


"Kami tetap yakin mereka (Multicapital) akan membayarnya," kata Heriyadi kepada KONTAN, kemarin. Provinsi NTB bersama Multicapital juga membentuk konsorsium untuk membeli 14% saham divestasi Newmont periode 2008-2009. Harganya sebesar US$ 493 juta.

Sebenarnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga bergabung dalam konsorsium tersebut. Namun, belakangan dia mundur, karena mendapat jatah yang minim. Jadi, kalau Antam resmi mundur, Multicapital harus menyiapkan dana hingga US$ 884 juta untuk menyabet 24% saham Newmont.

Kabarnya, Grup Bakrie lewat Bumi Resources sedang mencari pinjaman dari luar negeri, yaitu China. Kabar itu makin kuat, ketika Jumat lalu (13/11), Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava mengaku tengah berada di sana. "Newmont aset yang penting bagi Multicapital," katanya singkat. Sayang, dia tak berkomentar soal pencarian dana itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan