Grup bank besar berpesta laba besar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar berpesta laba. Dari daftar 10 bank besar di Tanah Air, juara kinerja semester I-2018 jatuh di tangan Bank OCBC NISP, kemudian Bank BNI. Kedua bank ini mengukir kinerja dobel digit dari sisi pendapatan laba, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Bank OCBC NISP sebagai contoh. Kredit bank yang dikomandani oleh Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP naik 15,76%, sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 1,77%.

Fokus kredit akan mengalir ke segmen ritel akan kembali terulang di separuh kedua. Hartati, Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan kredit 10%-15% sampai dengan akhir tahun 2018.


Kinerja BNI juga meningkat ditopang kenaikan pendapatan bunga kredit dan pendapatan non bunga. Tahun ini, kata Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan Bank BNI, bank ini membidik pertumbuhan laba dua digit.

Fee based income menjadi pundi yang tak bisa diabaikan. Bank BNI mencatat fee based income tumbuh 8,7% yang berasal dari business banking dan konsumer ritel.

Pendapatan utama dari bunga kredit tentu menjadi tumpuan. Oleh karena itu, bank berlogo 46 ini memproyeksikan pertumbuhan kredit antara 13% sampai 15% dan DPK tumbuh 12%-14%.

Sementara laju pertumbuhan bisnis Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga relatif konsisten. Bank dengan laba terbesar ini akan terus menggali keuntungan melalui penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Kami mengusahakan laba naik antara 10%-11% di akhir tahun," kata Suprajarto, Direktur Utama BRI, Selasa (31/7). Guna mencapai target laba, bank berkode saham BBRI di bursa saham itu mengincar pertumbuhan penyaluran kredit 14%.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) juga optimistis, kinerja BCA meningkat sampai akhir tahun. Bank swasta ini yakin kredit tumbuh 10%-12% di akhir tahun. Strateginya, BCA tetap fokus menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur dan sektor riil.

Selain mendongkrak kredit, bersih-bersih kredit bermasalah juga menjadi upaya menopang kinerja bank. Cara itu pula yang ditempuh Bank Mandiri, selain mengerek penyaluran kredit baru.

Kerja Bank Mandiri berbuah manis. Kini, rasio NPL menyusut. NPL gross turun 0,69% menjadi 3,13%, dan NPL net turun 0,41% menjadi 1,03%. Hery Gunardi, Direktur Bisnis Kecil dan Operasional Bank Mandiri, menambahkan, Mandiri juga akan mendorong pendapatan komisi untuk mendukung target laba.

Kendati demikian, Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking Bank CIMB Niaga masih kurang yakin mencapai target penyaluran kredit di atas 10% sampai dengan akhir tahun. Faktornya, permintaan kredit relatif stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie