Grup Bosowa tunda bikin asuransi jiwa



JAKARTA. Grup Bosowa rupanya tidak ingin terburu-buru memiliki perusahaan asuransi jiwa. Kelompok usaha yang mulai merambah sektor jasa keuangan ini memilih fokus dulu menambah kepemilikan sahamnya di Bank Bukopin.

"Potensi bisnis di asuransi jiwa ini sangat besar. Tidak heran banyak pemodal baik asing maupun lokal bermain di sektor ini," kata Sadikin Aksa, Direktur Bosowa Corporindo, Rabu (20/11). Meski begitu, lanjut dia, proses pendirian asuransi jiwa baru akan dimulai kuartal II tahun depan. Bosowa pun belum memutuskan cara memiliki perusahaan asuransi jiwa. Opsinya mendirikan perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan yang sudah ada.

Hingga kini, Bosowa masih menjajaki dua opsi tersebut. "Bentuknya masih dalam perbincangan. Tetapi kalau ada yang menawarkan dan harganya sesuai, kenapa tidak?" ujar Sadikin. Ia mengaku ada beberapa tawaran yang datang. Namun, Bosowa belum mau menyambut tawaran itu hingga tahun depan.


Yang jelas, pembentukan asuransi jiwa akan melengkapi kehadiran Bosowa di bidang asuransi. Sebelumnya, mereka sudah memiliki Asuransi Bosowa Periskop yang merupakan asuransi umum atau kerugian. Akhir tahun nanti, perusahaan ini akan berubah nama menjadi Bosowa Asuransi. "Kami mengubah nama agar lebih mengedepankan identitas Bosowa," kata Frits Salawati, Presiden Direktur Asuransi Bosowa Periskop. Proses tersebut tengah menunggu izin dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dari sisi kinerja, per Oktober 2013, Bosowa Periskop mengemas pendapatan premi sebesar Rp 132 miliar. Sedangkan target akhir tahun Rp 150 miliar atau lebih tinggi 45,63% dibandingkan 2012. Sementara perolehan labanya Rp 10,45 miliar per Oktober lalu, dan ditargetkan mencapai Rp 12,9 di akhir 2013. Pada periode tersebut, aset Bosowa Periskop Rp 187,41 miliar.

Bosowa Periskop yang semula menyasar sektor korporasi, kini mulai mengembangkan bisnis ke sektor ritel. Produk yang ditawarkan adalah asuransi kesehatan, kendaraan bermotor, dan properti. Bahkan, Bosowa juga berniat masuk asuransi mikro.

Untuk memasarkan produknya, Asuransi Bosowa Periskop memiliki 24 cabang di Indonesia. Perusahaan ini berniat menambah jaringan di Yogyakarta, Mataram, Papua, dan Ambon. Sebanyak 60% produk Bosowa Periskop didistribusikan langsung, dan sisanya lewat jasa broker.

Terkait aturan permodalan minimum perusahaan asuransi, Frits mengatakan, pemegang saham telah setuju menggelontorkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk menambah permodalan Asuransi Bosowa Periskop. Hingga akhir September 2013, modal Bosowa Periskop mencapai Rp 91,20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia