KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA) dan PT Anarawata Puspa Utama menyepakati perjanjian jual beli saham dan pengambilan saham-saham atas perusahaan anak PT Suryacipta Swadaya. Adapun nilai transaksi yang disepakati sebesar Rp 3,1 triliun. Nilai transaksi tersebut bila dirincikan terdiri dari pengambilalihan sebanyak 55.808.781 saham Suryacipta Swadaya milik SSIA atau setara dengan Rp 169,8 miliar oleh APU. Kemudian, adanya pengambilan seluruh saham baru yang akan diterbitkan Suryacipta Swadaya sejumlah 962.701.486 saham atau senilai Rp 2,9 triliun oleh APU. Dengan demikian, Anarawata Puspa Utama yang merupakan bagian dari Grup Djarum akan memiliki sebanyak 36,5% kepemilikan saham Suryacipta Swadaya. Sedangkan, SSIA menjadi 63,5% dari yang sebelumnya merupakan pemilik saham mayoritas sebanyak 99,9% dari modal disetor.
Pelaksanaan Rencana Transaksi ini
diharapkan akan memperkuat struktur permodalan Suryacipta Swadaya. "Suntikan modal ini akan digunakan untuk
mengurangi utang Suryacipta Swadaya
terhadap bank yang secara tidak langsung dapat mengurangi biaya bunga dan pada pada akhirnya diharapkan akan membuat Suryacipta Swadaya
menjadi lebih kompetitif,” kata Presiden Direktur Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/5). Johannes menambahkan, transaksi tersebut juga menjadi tambahan modal pembangunan Kawasan Industri Subang Smartpolitan yang direncanakan akan dioperasikan secara komersial pada tahun 2024.
Baca Juga: Duo Pemilik Grup Djarum Mengakuisisi Anak Usaha SSIA Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, apabila
SSIA mampu
memanfaatkan dana hasil penjualan saham dan menjadi kemitraan strategis dengan Anawarata Puspa Utama, maka
aksi tersebut dinilai dapat
mendongkrak kinerja perusahaan. Selain itu, menurutnya, tr
ansaksi ini juga
dapat meningkatkan likuiditas saham SSIA dalam jangka pendek. Hal ini karena
adanya peningkatan volume perdagangan akibat aksi korporasi ini. Lebih lanjut, ketertarikan investor terhadap
saham SSIA berkaca dari
potensi pertumbuhan perusahaan setelah berjalannya
transaksi. Selain itu,
kondisi makro terkait pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi menjadi sentimen yang dapat
mempengaruhi permintaan lahan industri di Subang Smartpolitan. “
Prospek kinerja SSIA cukup menjanjikan, terutama dengan adanya proyek Subang Smartpolitan yang memiliki potensi besar,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).
Baca Juga: Entitas Grup Djarum Akuisisi Anak Usaha Surya Semesta (SSIA) Senilai Rp 3,1 Triliun Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada menyebut, kinerja SSIA dapat terdongkrak apabila
kontribusi dari A
nawarata bisa lebih positif. Dengan demikian,
pelaku pasar akan merespons positif dan harga sahamnya Beberapa sentimen perusahaan yang perlu diperhatikan antara lain
ketersediaan lahan termasuk ada tidaknya penambahan
, seberapa besar terserapnya
lahan, dan seb
erapa besar yang dibukukan sebagai marketing sales dan penjualannya. Reza menyebut, Surya Semesta memiliki potensi penambahan pemasukan dari adanya BYD, perusahaan
otomotif asal China yang
baru saja mem
beli lahan di Subang Smartpolitan. “
Ini tentunya akan menambah pemasukan buat SSIA,” kata Reza kepada Kontan, Jumat (17/5). Reza melihat,
saham
SSIA sedang mengalami konsolidasi setelah menyentuh di angka Rp
1.
045 per saham–Rp
1.
150 per saham
. Apabila
tekanan jual dapat berkurang, pergerakan saham
SSIA dapat bergerak rebound mendekati ke level Rp
1.
255 per saham–Rp
1.
260 per saham
. Adapun Sukarno
merekomendasikan
untuk trading buy dengan target harga Rp
1.
190 per saham–Rp
1.
215 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati