Grup Kalla bidik 60% saham Jakarta Monorail



JAKARTA. Selangkah lagi anak usaha Grup Kalla, PT Bukaka Teknik Utama, akan menguasai PT Jakarta Monorail (JM). Perusahaan milik keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini bertekad menjadi holding company di proyek pembangunan monorel di Ibukota yang sempat mangkrak itu.Meski JM baru menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pekan depan, Grup Kalla telah menyatakan minat menguasai mayoritas saham JM. Grup usaha ini ingin menguasai minimal 60% saham. "Untuk menjadi mayoritas, mereka harus memiliki saham di atas 50%," kata Juru Bicara JM, Bovanantoo, kepada KONTAN, Kamis (10/1).Irsal Kamaruddin, Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama, membenarkannya. "Kami mengharapkan porsi saham lebih besar di proyek ini," ungkapnya. Berapa persis jumlahnya, kini masih dibahas dan diputuskan pekan depan.Bukaka akan membeli saham JM milik PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sebagai gambaran, 91,02% saham JM dikuasai oleh PT Indonesia Transit Central (ITC). Adhi Karya memiliki 7,65%, dan Omnico menguasai 1,3%. Konsorsium ITC merupakan patungan tiga perusahaan, yakni Adhi Karya yang memiliki 24,57%. Sisa saham ITC dikuasai PT Global Profex Sinergy dan PT Radiant Utama, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS). Alhasil, total kepemilikan ADHI di JM sebanyak 30%. Nah, Grup Kalla akan mengakuisisi 30% saham JM milik Adhi Karya. Grup Kalla akan membeli saham JM dari pemegang saham lainnya. Sebagai catatan, tahun 2009, nilai 7,65% saham JM milik ADHI bernilai Rp 13,88 miliar atau Rp 1,8 miliar per 1% saham JM. Itu berarti, untuk mendapatkan 60% saham, paling tidak Grup Kalla menyiapkan dana Rp 108 miliar, belum termasuk pembayaran tiang monorel yang dibangun ADHI senilai Rp 120 miliar.Bovanantoo punya hitungan lain. Menurutnya, Grup Kalla minimal harus menyediakan Rp 2 triliun untuk menjadi pengendali JM. Alasannya, "Kebutuhan proyek monorel Rp 7 triliun," kata dia.Irsal tidak mempermasalahkan berapa pun anggaran yang harus disediakan untuk menguasai JM. Lagi pula, kelompok usaha ini menargetkan 70% pembiayaan proyek monorel berasal dari perbankan.Selain menyiapkan dana, Irsal menyatakan bahwa Grup Kalla sudah menyiapkan rencana bisnis JM, termasuk perhitungan risikonya. "Kami berani membangun monorel di Jakarta berarti sudah mempertimbangkan risikonya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: